Uptade Corona di Banda Aceh
DPRK Banda Aceh Minta Pemerintah Sterilkan RS Meuraxa Pasca Dua Dokter Terpapar Covid-19
Dua orang di antaranya berprofesi sebagai dokter umum pada RSUD Meuraxa, Banda Aceh.
Penulis: Masrizal Bin Zairi | Editor: Ansari Hasyim
Laporan Masrizal | Banda Aceh
SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH – Kasus pasien positif Covid-19 di Banda Aceh terus meningkat dalam beberapa hari belakangan ini.
Kasus terbaru, bertambah empat orang yang terpapar virus pada Sabtu (27/6/2020).
Dua orang di antaranya berprofesi sebagai dokter umum pada RSUD Meuraxa, Banda Aceh.
Selain dua dokter umum berinisial CP (29) dan Mr (25), keduanya warga Banda Aceh, juga terpapar dua warga lain berinisial De (39), berprofesi sebagai laboran atau petugas laboratorium di RSU Meuraxa, juga warga Banda Aceh dan AI (87), laki-laki, warga Kecamatan Baiturrahman.
Ketua DPRK setempat, Farid Nyak Umar meminta pemerintah kota atau tim gugus tugas pencegahan Covid-19 untuk mensterilkan rumah sakit tersebut dengan cara menyemprot disinfektan.
Sebab, sebelum dirujuk Rumah Sakit dr Zainoel Abidin, pasien AI sudah beberapa kali pindah ruang.
“Kasus (Covid-19) ini semakin bertambah, sudah dipastikan sudah terjadi transmisi lokal di Banda Aceh, termasuk dokter di Rumah Sakit Meuraxa karena mereka tidak melakukan perjalanan ke luar. Dia terpapar setelah menanggani pasien,” kata Farid kepada Serambinews.com.
• Ingin Pikat Hati Shin Tae-yong, Pemain Garuda Select Asal Bireuen Subhan Fajri Siap Unjuk Gigi
• Pemkab Nagan Raya Serahkan Bantuan Masa Panik untuk Korban Kebakaran Ruko
• Wakil Ketua Komisi D DPRK Lhokseumawe Gelar Khitanan Massal di Puskesmas Muara Dua
Sterilisasi perlu segera dilakukan karena pelayanan rumah sakit tidak mungkin ditutup.
Karena itu, politikus Partai Keadilan Sejahtera (PKS) ini meminta pemerintah untuk melakukan penyemprotan semua ruang di rumah sakit untuk mencegah terjadinya penularan lanjutan.
Ketua DPRK Banda Aceh ini mengungkapkan bahwa kasus Covid-19 sudah menjadi masalah serius di Banda Aceh.
Namun disisi lain, dari informasi yang diterimanya, Farid mengatakan ada pasien positif Covid-19 yang dirawat di RSUD Meuraxa.
“Masalahnya sekarang, mereka yang sudah positif dirawat di Rumah Sakit Meuraxa. Sementara rumah sakit itu, meskipun jadi rujukan tapi tidak bisa menangani pasien positif tapi untuk pasien ODP dan yang masih gejala,” ungkap dia.
Karena itu, Farid meminta pihak rumah sakit milik Pemerintah Kota Banda Aceh itu untuk benar-benar memastikan apakah siap menananggani pasien positif atau tidak. Jika tidak siap jangan dipaksakan, tapi harus dirujuk ke RSUZA.
Begitu juga dengan alat pelindung diri (APD) para medis, lanjut Farid, juga harus standar. Menurutnya, saat ini APD yang digunakan para medis, seperti masker belum standar, bahkan ada yang memakai masker kain.
“Pemerintah kota dan pihak Rumah Sakit Meuraxa harus memastikan tenaga medis mendapatkan APD yang standar. Mereka harus dipastikan terproteksi dalam menjalankan tugasnya. Salah satu sebab mereka terpapar virus karena juga peralatan tidak maksimal, tidak standar,” tukasnya.(*)