Berita Bener Meriah

Minat Mama Muda di Bener Meriah Pasang Alat Kontrasepsi KB Melebihi Target BKKBN Provinsi Aceh

Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana (DP3AKB) Bener Meriah, dr Aliyin, menyampaikan hal ini kepada wartawan

Penulis: Budi Fatria | Editor: Mursal Ismail
SERAMBINEWS.COM/BUDI FATRIA      
Pelayanan KB kepada seorang ibu muda saat acara Program Serentak KB Sejuta Akseptor di Puskesmas Ronga-Ronga, Kecamatan Gajah Putih, Kabupaten Bener Meriah, Senin (29/6/2020). 

Ia juga menjelaskan BKKBN tahun ini menargetkan Rekor Muri dengan menyelenggarakan program Serentak KB Sejuta Akseptor di seluruh Indonesia.

Sementara itu, Kepala Bidang KB Dinas P3AKB Bener Meriah, Julita Anggraini SKM MKes menambahkan, pihaknya juga bekerja sama dengan KB Kes manunggal melaksanakan kegiatan Sejuta Akseptor dengan memberikan pelayanan kesehatan dasar dan pemasangan MKJP.

Lanjutnya, pemasangan MKJP ini laksanakan di setiap Puskesmas berupa pemasangan Implan dan IUD. 

Sebelumnya Bupati Bener Meriah, Tgk H Sarkawi yang membuka acara tersebut menyampaikan terimakasih kepada keluarga besar TNI yang terlibat dalam kegiatan ini.

Menurutnya, penduduk Indonesia saat ini sebanyak 267.000.000 dan beberapa tahun ke depan diperkirakan mencapai 350.000.000 penduduk. 

“Ini bisa jadi rahmad kalau bisa kita sebut sebagai bonus demografi, tapi juga bisa menjadi beban, jadi keterlibatan TNI dalam masalah ini sangat penting untuk diapresiasi,” kata Bupati.

Lanjutnya, Pemerintah Kabupaten Bener Meriah sangat berbangga hati, bisa terlibat kerja sama yang sangat baik dalam kegiatan seperti ini.

Ia menambahkan, lazimnya keluarga-keluarga di Gayo sebelum tahun 80 betul-betul KB (Keluarga Besar), tentu saja hal seperti ini kalau terus berlanjut ini akan menjadi beban yang besar bagi sebuah keluarga untuk kondisi-kondisi saat ini.

Kata Bupati, Keluarga Berencana tidak hanya membatasi anak untuk dua orang, tapi betul-betul harus direncanakan, sesuai dengan potensi, sesuai dengan kondisi yang ada di keluarga tersebut. 

Sambungnya dalam Alquran sudah secara khusus membimbing ibu-ibu untuk menyusui, yaitu selama dua tahun, sehingga bisa pengaturan masa kelahiran bayi selanjutnya, jelas Bupati.

Sedangkan Dandim 0106/AT-BM, Letkol Inf Valyan Tatyunis menyampaikan pada acara tersebut, penduduk merupakan aset penting yang sangat menentukan maju mundurnya suatu bangsa.

Dengan demikian aspek kualitas dan kuantitas menjadi sangat penting diperhatikan oleh pemerintah.

"TNI diperintahkan untuk mengambil peran ikut menyosialisasikan serta membantu pemerintah mengendalikan laju pertumbuhan penduduk, sehingga kuantitas penduduk seimbang dengan ketersediaan pangan dan energi,” ujar Dandim.

Menurutnya, pada tahun 2035 nanti, pemerintah Indonesia memproyeksikan jumlah penduduk menembus angka, 360.000.000 jiwa.

Salah satu dampak yang ditimbulkan oleh lonjakan penduduk tersebut adalah ancaman ketahanan pangan, energi serta sangat terbatasnya lapangan pekerjaan.

Halaman
123
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved