Suara Parlemen
Anggota DPR RI Asal Aceh Janji Tuntaskan Masalah Jargas, Baru Tersambung Aceh Utara & Lhokseumawe
Ada laporan pipa bocor, ada juga laporan belum tersambung. Masalah ini akan kita pelajari dan kita carikan solusinya,” kata Anwar Idris
Penulis: Mursal Ismail | Editor: Mursal Ismail
Ada laporan pipa bocor, ada juga laporan belum tersambung. Masalah ini akan kita pelajari dan kita carikan solusinya,” kata Anwar Idris
SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH - Anggota DPR RI asal Aceh, Anwar Idris berjanji akan menuntaskan persoalan jaringan gas (Jargas) rumah tangga di Aceh bersama BPH Migas.
Oleh karena itu Anggota Komisi VII DPR RI ini pada Senin (29/6/2020), mengajak Kepala BPH Migas, M. Fanshurullah Asa ikut bergabung dalam kunker Komisi VII ini melihat kondisi di lapangan.
“Saya berjanji akan menuntaskan persoalan ini. Tidak boleh tidak berhasil. Apa pun ceritanya harus berhasil. Semua persoalan yang kita lihat di lapangan akan kita bahas di Senayan nantinya.
Ada laporan pipa bocor, ada juga laporan belum tersambung. Masalah ini akan kita pelajari dan kita carikan solusinya,” kata Anwar Idris lewat siaran pers kepada Serambinews.com, Rabu (1/7/2020).
Anwar menyebutkan delapan kabupaten/kota dilewati pipa arbel dari Lhokseumawe hingga ke Belawan, Sumatera Utara.
Adapun jumlah yang dialiri gas tersebut mencapai 1,5 juta lebih sambungan rumah (SR).
• Zuraida Hanum Divonis Mati, Terbukti Bunuh Suaminya Hakim Jamaluddin, Kenny Menangis Dengar Putusan
• Kemenag Aceh Siap Laksanakan Pembelajaran Tatap Muka Apabila Sudah Ada Instruksi Gubernur
• Jengkol Abdya Sudah Dipatenkan dan Kantongi Lisensi Pusat, Ini Kelebihannya dari Bibit Daerah Lain
“Untuk Aceh ada lima kabupaten/kota, yaitu Lhokseumawe, Aceh Utara, Aceh Timur, Kota Langsa, dan Aceh Tamiang.
Sedangkan di Sumatera Utara yaitu Langkat, Deliserdang, dan Kota Medan. Saya sudah berkomitmen untuk menyelesaikan ini bersama-sama dengan BPH Migas. Masalah ini harus selesai,” ujarnya.
Anwar menambahkan dari lima kabupaten/kota di Aceh, baru Aceh Utara dan Kota Lhokseumawe sudah tersambung Jargas ini untuk 14.415 rumah.
“Harusnya pada tahun ini ada tambahan anggaran melalui APBN tahun 2020, namun dipangkas akibat wabah Covid-19.
Ini juga akan kita perjuangkan kembali. Persoalan ini sedikit amburadul, meski ada yang sudah berjalan pemasangan pada tahun sebelumnya,” sebutnya.
Anwar Idris mengatakan bahwa pihaknya baru mengetahui permasalahan ini, karena periode sebelumnya dia mengaku berada di Komisi X DPR RI.
“Nah, pada periode ini saya di Komisi VII. Dulu saya bukan di bidang ini. Makanya begitu saya di Komisi VII saya langsung meminta Kepala BPH Migas untuk turun bersama-sama melihat akar persoalannya,” katanya.
Dalam siaran pers yang sama, Kepala BPH Migas, M Fanshurullah Asa, dia ikut ke lapangan untuk memastikan bahwa pemanfaatan gas pada pipa arbel bernar-benar maksimal.
“Saat ini baru tersalurkan 124 Million Standard Cubic Feet per Day (MMSCFD) melalui pipa 24 inch. Semestinya sudah dapat disalurkan 200 MMSCFD melalui pipa tersebut,” katanya.
Pipa arbel ini melewati 8 kabupaten/kota dari Aceh hingga Sumatra Utara.
Oleh karena itu, diharapkan di delapan kabupaten/kota itu dapat dibangun jaringan gas rumah tangga.
Sedangkan selama ini Jargas baru terpasang di Lhokseumawe dan Aceh Utara.
“Dari potensi yang ada, Jargas dapat dibangun 1,5 juta sambungan rumah di delapan kabupaten/kota itu.
Dengan dipasangnya Jargas, masyarakat tidak perlu lagi menggunakan elpiji 3 kilogram.
Artinya melalui Jargas ini, harga lebih murah dan lebih aman.
Selain itu, akan terjadi pertumbuhan ekonomi di Aceh. Begitu juga di Sumatera Utara.
Maka dari itu kami minta Pak Anwar Idris supaya membangun kawasan industri berbasis gas, apakah itu di Lhoksukon atau di Lhokseumawe,” pinta M Fanshurullah Asa. (*)