Totalitas Rektor UNIBA Solo Lakukan Aksi Damai Bareng Mahasiswa, Lepas Baju dan Mengundurkan Diri
Tepatnya aksi damai ini diselenggarakan di halaman kampus UNIBA yang terletak di Jalan Agus Salim, Kecamatan Laweyan, Solo.
SERAMBINEWS.COM - Seluruh civitas akademika Universitas Islam Batik (UNIBA) Solo, Jawa Tengah, mengadakan aksi damai di kampus, pada Selasa (30/6).
Tepatnya aksi damai ini diselenggarakan di halaman kampus UNIBA yang terletak di Jalan Agus Salim, Kecamatan Laweyan, Solo.
Aksi damai ini terdiri dari massa aksi seperti mahasiswa, dosen, karyawan dan alumni yang menuntut transparansi pengelolaan Yayasan Perguruan Tinggi Islam Batik Solo.
Terlihat berbagai spanduk yang terbentang mewarnai aksi damai tersebut.

Tangkap Layar Rektor UNIBA buka baju saat Orasi (KompasTV)
• Nikita Willy Pamer Cincin, Resmi Dilamar Indra Priawan, Padahal Keduanya Sempat Putus
• Aksi Sujud Risma di Hadapan Dokter Viral di Medsos, Warganet Sarankan Wali Kota Surabaya Mundur
Mereka pun memasang spanduk di tembok bangunan kampus.
Diantaranya banyaknya spanduk tersebut bertuliskan "Civitas Akademika Bersatu Meruntuhkan Kezaliman" dan "Hentikan Liberalisasi dan Komersialisasi Pendidikan oleh Yayasan".
Selain itu, di tengah aksi demo massa turut mengadakan pembakaran ban.
Satu yang menonjol dalam aksi tersebut adalah Rektor UNIBA Pramono Hadi yang juga turun menemui massa aksi damai.
Rektor Pramono memberikan orasi dengan menyatakan mundur dari jabatannya.
Rektor pun melepaskan baju batik cokelat yang dipakainya sebagai bentuk pengunduran dirinya dari jabatan sebagai rektor.
"Saya menyatakan mundur hari ini. Mohon nanti ada tanda tangannya supaya semuanya jelas secara legal formalnya. Juga disaksikan alumni, mahasiswa, dosen dan juga karyawan," ujar Pramono dalam orasinya, Selasa.
Aksi tersebut diselenggarakan untuk menuntut transparansi pengelolaan Yayasan Perguruan Tinggi Islam Batik sudah terjadi sejak 2018.
• Ceraikan Engku Emran, Laudya Cynthia Bella: Ini Takdir Allah, Rumah Tangga Kami Hanya sampai di Sini
• Iuran BPJS Kesehatan Resmi Naik Mulai Hari Ini, Berikut Besarannya hingga Cara Turun Kelas
"Sampai 2020 ini mahasiswa menyatakan sikap ternyata yang menjadi sumber permasalahannya adalah yayasan. Bukan di rektorat, ataupun juga yang lain," terangnya.
"Kenapa bisa seperti itu? Unit yang lain diintervensi dari yayasan. Sehingga kami tidak bisa menjalankan sebagaimana fungsinya sesuai dengan aturan, tata kelola yang ada," imbuh Pramono berikutnya.