Perjalanan Hidup Tgk Amran, Dulu Bergerilya di Hutan, Kini Memimpin Aceh Selatan
Tgk Amran resmi dilantik dan diambil sumpah sebagai Bupati Aceh Selatan sisa masa jabatan 2018-2023 oleh Plt Gubernur Aceh
Tgk Amran resmi dilantik dan diambil sumpah sebagai Bupati Aceh Selatan sisa masa jabatan 2018-2023 oleh Plt Gubernur Aceh, Ir H Nova Iriansyah MT dalam rapat paripurna istimewa yang berlangsung di Gedung DPRK Aceh Selatan, Kamis (25/6/2020). Tgk Amran menjadi Bupati Aceh Selatan menggantikan bupati sebelumnya Almarhum H Azwir SSos yang meninggal dunia pada tanggal 2 Desember 2019 lalu.
Perjalanan hidup bupati bersahaja ini memang penuh warna warni. Pasalnya, sebelum menjadi bupati, Tgk Amran adalah Panglima Daerah GAM III Wilayah Lhok Tapaktuan. Sebagai panglima, ia harus memimpin pasukannya bergerilya di hutan melawan Pemerintah RI. Begitu Aceh damai seiring ditandatanganinya MoU Helsinki pada 15 Agustus 2005, Tgk Amran pun turun gunung dan bergabung bersama KPA sebagai komunitas eks GAM.
Perjalanan politik kemudian membawanya sebagai Wakil Bupati Aceh Selatan mendampingi Bupati H Azwir SSos usai menang pada Pilkada 2018. Setahun kemudian, Bupati Azwir menghadap Sang Khalik sehingga Tgk Amran pun didapuk menjadi Plt Bupati Aceh Selatan. Kini, terhitung sejak Kamis pekan lalu, Tgk Amran pun resmi menjadi orang nomor satu di Pemkab Aceh Selatan. Selain sudah sah sebagai Bupati Aceh Selatan, saat ini Tgk Amran juga menjabat Ketua Partai Nanggroe Aceh (PNA) Kabupaten Aceh Selatan.
Pada Selasa (30/6/2020), unsur Pimpinan Serambi Indonesia terdiri dari Pimpinan Redaksi (Pemred), Zainal Arifin M Nur, Mohd Din (Pimpinan Perusahaan), Firdaus (Manajer Produksi), Safriadi (Manajer Multimedia), dan Kurniadi (Wakil Manajer Bidang Iklan), bersilaturahmi dengan Bupati Aceh Selatan. Kunjungan silaturahmi ini disambut baik Tgk Amran yang pada saat itu didampingi Asisten III Setdakab Aceh Selatan, Ir H Said Azhar dan Kabag Humas, Drs Ramli Tanjung.
Pada kesempatan itu, Tgk Amran memaparkan program-programnya untuk ‘Aceh Selatan Hebat’ ke depan. Ia berjanji, akan melanjutkan seluruh program yang sudah digagas oleh almarhum H Azwir Ssos. Sebab, ulasnya, banyak program alm Azwir yang dapat dilanjutkan lantaran menyentuh dan berpihak kepada masyarakat kecil serta miskin.,”Seperti santunan kematian dan pertanian, wisata serta infrastruktur lainnya, di samping penguatan mutu kesehatan dan pendidikan,” ulas Tgk Amran.
Selain bincang-bincang menyangkut programnya ke depan, Tgk Amran juga menceritakan nostalgia sewaktu ia masih bergerilya di hutan. Pria kelahiran Pasie Lembang, Kecamatan Kluet Selatan, 12 Desember 1975 ini adalah tokoh pejuang Gerakan Aceh Merdeka (GAM). Dia pernah menjabat sebagai Panglima Daerah GAM III Wilayah Lhok Tapaktuan. Sebelum bergabung dengan Partai Nanggroe Aceh (PNA), Tgk Amran merupakan kader Partai Aceh (PA). Akhirnya bersama Irwandi Yusuf (mantan Gubernur Aceh), dan Tgk Abrar Muda (mantan Panglima GAM Wilayah Lhok Tapaktuan), serta sejumlah tokoh GAM lainnya, mereka rsmi mendirikan PNA.
“Sebelumnya, saya Panglima GAM Wilayah III Lhok Tapaktuan. Setelah damai kita kembali ke kampung dan juga ikut mendirikan partai lokal dan sempat menjadi bagian dari PA. Alhamdulillah, kemudian bersama Bapak Irwandi Yusuf dan Panglima Abrar Muda serta rekan- rekan yang lain, kami kemudian mendirikan PNA dengan harapan bagi yang tidak sesuai dengan PA, mereka bisa memilih kita,” ungkapnya.
Awal-awal berdirinya PNA, di Aceh Selatan hanya memiliki satu kursi. Namun seiring waktu berjalan, pada periode kali ini PNA berhasil meraup kursi terbanyak di DPRK Aceh Selatan, yakni 6 kursi. Itu berarti, tampuk Ketua DPRK Aceh Selatan saat ini dipegang oleh PNA, dengan posisi wakil ketua masing-masing diduduki kader Partai Demokrat dan PA. “Di sisa masa jabatan saya ini, saya sangat mengharapkan dukungan dari seluruh masyarakat untuk bersama-sama kita membangun Aceh Selatan yang kita cintai ini,” pungkas Bupati Tgk Amran.(taufik zass)