Luar Negeri
Latihan Militer di Perairan Sengketa, China Diprotes Vietnam, Filipina, hingga Pentagon
Terutama dari Vietnam selaku negara yang memiliki klaim tumpang tindih atas wilayah tersebut. Tak hanya Vietnam, Filipina pun ikut memberi kritik yang
Penulis: Yeni Hardika | Editor: Safriadi Syahbuddin
Dihari yang sama, Kamis (2/7/2020), Departemen Pertahanan A.S, Pentagon juga menyatakan keprihatinan tentang China yang mengadakan latihan militer di Laut Cina Selatan.
Pentagon menilai langkah China tersebut akan semakin mengguncang situasi di perairan yang disengketakan.
"Melakukan latihan militer atas wilayah yang disengketakan di Laut Cina Selatan kontraproduktif dengan upaya meredakan ketegangan dan menjaga stabilitas," kata departemen itu dalam sebuah pernyataan seperti dikutip dari Reuters.
• China Renggut Kebebasan Hong Kong, UU Keamanan Nasional Resmi Disahkan
Vietnam dan Filipina telah menjadi penentang regional yang paling vokal terhadap tindakan China yang telah melampaui dan mengabaikan batas-batas yang digariskan dalam hukum maritim internasional di Laut China Selatan.
China mengklaim yurisdiksi historis lebih dari 80% laut.
Dikutip dari Reuters, Vietnam mengatakan pada bulan April lalu, salah satu kapal penangkap ikannya ditenggelamkan oleh kapal pengawas maritim Tiongkok.
Toingkok juga disebut mengatakan klaim maritim Vietnam ilegal dan ditakdirkan untuk gagal.
Vietnam dan Filipina dalam pertemuan Puncak Asean pekan lalu telah memberi peringatan akan meningkatnya rasa tidak aman dikawasan Asia Tenggara, termasuk Amerika Serikat di tengah kekhawatiran global saat ini.
China dituding menggunakan sampul pandemi coronavirus untuk meningkatkan kegiatan angkatan laut dan meningkatkan klaim teritorialnya.
Sementara itu, Amerika Serikat menuduh China melakukan militerisasi Laut Cina Selatan dan berusaha mengintimidasi tetangga-tetangga Asia yang mungkin ingin mengeksploitasi cadangan minyak dan gasnya yang luas. (Serambinews.com/Yeni Hardika)