Jokowi Baru Wacana Reshuffle, di Prancis Seluruh Anggota Kabinet 'Dipecat' Tanpa Banyak Drama

Ketika reshuffle kabinet di Indonesia masih sebatas wacana dan pernyataan, di Prancis sudah terjadi dan tanpa banyak drama.

Editor: Amirullah
screen shot YouTube Jokowi
Presiden Prancis Emmanuel Macron dan Presiden Joko Widodo. 

SERAMBINEWS.COM - Beberapa waktu lalu, dilaporkan Presiden Joko Widodo (Jokowi) marah besar kepada seluruh jajaran kabinetnya.

Di mana Presiden Jokowi menyoroti kurangnya kinerja para menteri di kabinetnya.

Dia juga menilai para menterinya tidak memiliki sense of crisis di tengah situasi pandemi virus corona.

Video kemarahan Presiden Jokowi itu ditayangkan dalam akun YouTube Sekretariat Presiden, Minggu (28/6/2020) dan langsung viral di media sosial.

Tak tanggung-tanggung, bahkan Presiden Jokowi mengeluarkan ancaman perombakan atau reshuffle kabinet.

"Saya lihat, masih banyak kita ini yang seperti biasa-biasa saja."

"Saya jengkelnya di situ. Ini apa enggak punya perasaan? Suasana ini krisis!" ujar Presiden Jokowi.

VIDEO - Ayah Khabib Nurmagomedov Meninggal Dunia Akibat Virus Corona

Selingkuh dengan Suami Orang, Wanita Ini Ditelanjangi Istri Sah di Jalan, Tubuhnya Dioles Sambal

Siswi SMP Ini Terancam Putus Sekolah Meski Berprestasi Hingga Miliki 700 Piala, Penyebabnya Sepele

Ketika reshuffle kabinet di Indonesia masih sebatas wacana dan pernyataan, di Prancis sudah terjadi dan tanpa banyak drama.

Perdana Menteri Prancis, Edouard Philippe hari Jumat (3/72020) mengajukan pengunduran diri seluruh anggota kabinet kepada Presiden Prancis Emmanuel Macron.

Dengan perombakan itu, Presiden Prancis menyatakan ingin membuka jalan baru. 

Mengutip dw.com, Jumat (3/7/2020), Istana Elysee tempat kedudukan Macron menyatakan, Philippe tetap akan menangani urusan pemerintahan sampai kabinet baru ditunjuk.

Kantor Kepresidenan mengumumkan, Macron menunjuk Jean Castex sebagai perdana menteri baru, yang akan menggantikan Philippe.

Castex kini bertugas membentuk kabinet yang baru.

Pembubaran kabinet ini membuka jalan bagi perombakan pemerintah, sesuai harapan rakyat Prancis.

Tekanan politik dalam negeri terhadap Macron sangat kuat.

Halaman
12
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved