Ini Jumlah Harta Kekayaan Mantan Menteri KKP Susi Pudjiastuti, Ada Properti Senilai Rp70 Miliar
sebagai pemilik maskapai Susi Air dan mantan Menteri KKP, berapa harta kekayaan Susi Pudjiastuti?
Barang yang dijualnya yakni baju bertuliskan " Tenggelamkan". Lalu dua buah buku berjudul Laut Masa Depan Bangsa: Transformasi Kelautan & Perikanan 2014-2019 dan Laut Masa Depan Bangsa: Kedaulatan, Keberlanjutan, Kesejahteraan, di toko online Tokopedia.
"Kawan-kawan, bagi yang ingin membeli buku dan kaos tenggelamkan bertandatangan saya sekarang bisa langsung beli di https:// tokopedia.com/susimerchandise," cuit Susi di akun Twitter-nya pada Rabu (27/5/2020).
Menurut Mantan Menteri Kelautan dan Perikanan ini, keuntungan dari penjualan baju dan buku ini akan didonasikan bagi masyarakat yang terdampak covid-19 dan program pelestarian laut.
Pemesanan untuk ketiga produk itu dapat dilakukan secara preorder.
Harga dari produk kaos tersebut dibanderol Rp 150.000.
Sementara untuk dua buku dengan tanda tangan Susi, masing-masing seharga Rp 200.000 dan Rp 125.000.
"Keuntungannya akan disumbangkan untuk organisasi Pandu Laut Nusantara dan masyarakat yang ekonominya terdampak pandemik Covid-19 ini," ujar Susi.
Dalam narasinya, baju bertuliskan "Tenggelamkan" bergambar sablonan lukisan Susi Pudjiastuti karya pelukis asal Solo.
Setiap pemesanan produk tersebut akan dikirim setiap hari Jumat.
Pemesanan yang dilakukan setelah hari Jumat, akan dikirim pada hari Jumat berikutnya.
Untuk informasi, Pandu Laut Nusantara adalah lembaga sukarelawan gerakan yang mempunyai kesadaran untuk dapat merawat dan menjaga ekosistem laut Indonesia dan bisa jadi warisan untuk anak cucu.

Toko Online Shop Milik Susi Pudjiastuti (Tokopedia)
Sebelumnya dalam sebuah diskusi, Susi mengatakan tidak ada negara yang sempurna.
Dalam masa pandemi virus corona ini, semua negara juga sedang belajar dan berbenah.
"Kita semua belajar. Untuk pertama kalinya dunia kena pandemi yang begitu hebat. Hanya saja memang sangat penting koordinasi yang baik, kepastian sangat penting supaya masyarakat tidak bingung," ujar Susi dalam diskusi bersama Opini.id beberapa waktu lalu.