Breaking News

Lifestyle

Pesepeda Harus Pahami Kode-kode ini, Agar tidak Terjadi Kecelakaan di Jalan

Ramai pengguna media sosial saat ini memosting momen dirinya bersepeda, tujuannya untuk mengikuti tren atau menjaga kesehatan?

Penulis: Syamsul Azman | Editor: Mursal Ismail
SERAMBINEWS.COM/ HENDRI
Ilustrasi 

Ramai pengguna media sosial saat ini memosting momen dirinya bersepeda, tujuannya untuk mengikuti tren atau menjaga kesehatan?

SERAMBINEWS.COM - Saat ini ramai pengguna sepeda dan menjadi tren baru bagi warga.

Ramai pengguna media sosial saat ini memosting momen dirinya bersepeda, tujuannya untuk mengikuti tren atau menjaga kesehatan?

Tetapi itu semua kembali kepada pribadi masing-masing, namun bisa dilihat antusias warga dalam bersepeda sangat tinggi belakangan ini.

Mengutip dari GridOto (6/7/2020), saat ini sangat mudah menemukan para pesepeda berbagi jalan dengan pengendara sepeda motor atau pengemudi mobil.

Namun dengan antusias para pengguna sepeda, maka akan semakin meningkat pula angka kecelakaan di jalan.

Lalu bagaimana mencegah terjadi kecelakaan di jalan, baik bagi pengguna motor, mobil dan sepeda?

Viral, Naik Sepeda ke Restoran untuk Beli Ayam Goreng, Kakek Ini Pulang karena Tak Cukup Uang

VIDEO - Viral! Model Cantik Ini Cuma Minta Sandal Jepit untuk Mahar Nikah

VIDEO - Viral Wanita Mirip Sule, Gimana Menurut Kalian? Mirip Nggak??

GridOto membagikan kode-kode yang dipakai secara umum oleh para pesepeda.

"Pesepeda punya sejumlah sinyal menggunakan tangan untuk berkomunikasi dengan sesama pesepeda atau pengguna jalan lain," buka Dwi Prasetyo yang merupakan anggota klub sepeda Rock Ride Fun.

Menurut Dwi, untuk membelok ke kanan pesepeda mengangkat tangan kanan hingga lurus setinggi dengan bahu.

Bila pesepeda akan membelok kiri, maka pesepeda melakukan hal yang sama di atas tapi dengan menggunakan tangan kiri.

"Untuk memberitahu akan mengurangi kecepatan atau berhenti, tangan kiri direntangkan sedikit dengan telapak tangan terbuka mengarah ke bawah," lanjut pria yang berprofesi sebagai arsitek dan desainer interior ini.

Umumnya pesepeda yang paham aturan, umumnya selalu mengambil ancang-ancang sebelum membelok.

Sebelum berbelok, pesepeda harus melihat beberapa kali ke belakang untuk memastikan kondisi lalu lintas.

VIDEO - Viral Bocah Mandi dan Bermain dengan Buaya

VIRAL VIDEO Suami Digerebek Sedang Bobo di Hotel Bareng Teman Istri Sah, Selingkuhan Sudah Hamil

Hal ini harus dilakukan sebelum berbelok, agar terhindar dari kecelakaan tertabrak pengguna jalan lain.

Karena belum ditemukan spion pada sepeda, maka pengguna sepeda harus sering melirik ke belakang untuk mengetahui kondisi lalu lintas.

"Mesti dipastikan kondisi lalu lintas di belakang kita sepi dalam radius 100 m, baru mulai memberi sinyal tangan dan melakukan manuver membelok," katanya.

Melihat ke belakang (Shoulder check) juga sering dilakukan pesepeda bila ingin melewati pesepeda lainnya yang bergerak lambat.

Pesepeda wanita
Pesepeda wanita (SERAMBINEWS.COM/ HENDRI)

Selain itu dilakukan jika ada sesuatu di depan dan harus menghindar, misalnya ada mobil terparkir pinggir jalan, jika ingin melewatinya harus melihat ke belakang dahulu sebelum menghindar, karena sepeda tidak memiliki lampu signal yang bisa diketahui pengguna jalan lain.

"Cuma kalau menyalip enggak pakai sinyal tangan karena kedua tangan mesti di setang biar lebih aman dan nyaman saat menyalip," tuturnya.

Bukan hanya pesepeda, para pengguna jalan lain seperti mobil dan motor juga mesti menjaga jarak antara pesepeda, baik di depan maupun di sampingnya.

"Idealnya jarak aman antara pengendara sepeda dengan kendaraan bermotor di sampingnya itu sekitar 1,5 meter," lanjutnya.

Viral, Anak Terkejut Melihat Ibu Terbaring Berkain Putih, Disangka Meninggal, Rupanya Pakai Alat Ini

Populasinya Menurun Drastis, Benih Lobster dari Simeulue Dilarang Ekspor ke Luar

Empat Bulan Absen Latihan, Bima Sakti Pimpin TC Perdana Timnas U-16 Indonesia di Stadion Patriot

Mengapa harus menjaga jarak ?

Karena memberikan jarak aman bagi pengguna jalan lain jika tiba-tiba pesepeda, jika tiba-tiba pesepeda melakukan pengereman mendadak atau menghindari lubang di jalanan.

"Karena sepeda enggak bisa rem dadakan kayak sepeda motor, sepeda kan bannya kecil atau tipis. Belum lagi kalau pakai cleat shoes yang kadang membuat pesepeda kesulitan melepas kakinya dari pedal saat rem mendadak," tambahnya.

Selain itu ada ciri khas pesepeda yang harus juga dimengerti pengguna jalan lain, pesepeda tidak bisa menggunakan jalan terlalu pinggir ke kiri.

Alasannya juga sama yakni memberi ruang, menghindar jika tiba-tiba ada lubang di jalan terlebih kendaraan lain sering terparkir di jalanan.

"Apalagi kalau pakai sepeda road bike yang bisa melaju dengan kecepatan rata-rata 25-45 km/jam, biasanya akan mengambil lajur 2 untuk menghindari rintangan yang banyak muncul di lajur 1," ucapnya lagi.

"Ini sekaligus antisipasi kalau ada mobil yang mau masuk atau keluar dari gedung, kebayang kan sulitnya menghindar atau mengerem sepeda dengan ban tipis yang melaju dengan kecepatan segitu," tutupnya. (Serambinews.com/Syamsul Azman)

Empat Lagi Pasien Covid-19 di Aceh Sembuh

Empat Lagi Pasien Covid-19 di Aceh Sembuh

Pria Miskin Ini 20 Tahun Hidup Tersiksa Miliki Wajah Singa, Kini Bikin Pangling Usai Operasi Wajah

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved