Luar Negeri
Industri Otomotif India Lesu, Perusahaan Naikkan Gaji dan Bonus untuk Jaga Karyawan Tetap Semangat
Industri otomotif India sedang melalui salah satu fase terburuk dalam sejarah. Sebaliknya, menaikkan gaji, bahkan bonus untuk seluruh karyawan.
SERAMBINEWS.COM, NEW DELHI - Industri otomotif India sedang melalui salah satu fase terburuk dalam sejarah.
Tetapi, tidak melakukan pemecatan massal akibat penjualan lesu.
Sebaliknya, menaikkan gaji, bahkan bonus untuk seluruh karyawan.
Padahal, di tengah-tengah pandemi virus Corona, pemecatan karyawan di seluruh dunia sangat tinggi.
Bahkan, di Amerika Serikat, puluhan juta pekerja harus dirumahkan akibat wabah Virus Corona baru, Covid-19.
Tetapi, perusahaan pembuat mobil India menawarkan kenaikan gaji dan bonus untuk menjaga moral karyawan tetap tinggi.
Menurut laporan Economic Times pada Rabu (8/7/2020), para kepala SDM mencari cara membawa perasaan positif ketika bekerja dari rumah.
Mereka ingin memberikan tantangan yang adil dan karyawan merasakan tidak tertekan.
Saat ini, pembayaran tertunda karena masalah arus kas.
Seorang eksekutif perusahaan mobil mengatakan dalam masa-masa yang tidak pasti ini, perusahaan perlu menjauh dari keputusan yang keras.
• Honda WR-V Dengan Sunroof Menjadi Mobil Mini SUV Paling Murah di India, Mulai Dari Rp 200 Juta
• India Larang Impor Peralatan Listrik dari China dan Pakistan
• India Larang Perusahaan China Ikut Proyek Jalan dan Usaha Patungan
Tetapi, sebaliknya harus meningkatkan moral karyawan.
Perusahaan seperti Kia dan MG Motor, memberikan upah variabel dan insentif kepada karyawan.
Mahindra & Mahindra, Hero MotoCorp, Ashok Leyland, TVS Motor, Toyota Kirloskar, dan Tata Motors akan melakukan hal sama bulan depan.
Hal itu berdasarkan laporan harian bisnis itu mengutip orang dalam industri otomotif.
Produsen mobil terbesar India, Maruti Suzuki, akan mengumumkan kenaikan gaji pada Agustus 2020.