Berita Banda Aceh
Kurangi Angka Kemiskinan, Aceh Harus Prioritaskan Pembangunan Pertanian dan Pariwisata
Pakar Ekonomi, Profesor Aliasuddin, menilai ada dua sektor patut dipertimbangkan pemerintah untuk dijadikan prioritas utama dalam pembangunan aceh
Penulis: Subur Dani | Editor: Muhammad Hadi
Laporan Subur Dani | Banda Aceh
SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH - Pakar Ekonomi, Profesor Aliasuddin, menilai ada dua sektor yang patut dipertimbangkan pemerintah untuk dijadikan prioritas utama dalam pembangunan di Aceh.
Dua sektor itu ia nilai sangat memberi dampak bagi perbaikan ekonomi dan pengurangan angka kemiskinan di Aceh.
Sektor pertama adalah pertanian dan semua turunannya seperti perikanan dan kelautan.
"Kita punya bluefint atau atau tuna sirip biru. Di pasar internasional harganya miliaran," kata Aliasuddin, Senin (6/7/2020).
• Pandemi Corona, Muzakarah Ulama Internasional di Aceh Singkil Ditunda
Aliasuddin menilai, selama ini, penggarapan sektor pertanian masih sebatas produksi produk utama, belum lagi sampai pada produk turunannya.
Misalnya, ia memberi contoh pada produksi coklat dan padi.
Harusnya, kata dia, petani Aceh tidak lagi pada sebatas menjual coklat kering, melainkan mulai memproduksi bubuk coklat.
• Pansus DPRA Tinjau Proyek Jalan Rp 13 Miliar di Nagan Raya, Selanjutnya ke Aceh Jaya
"Alokasi anggaran harus mendorong perubahan struktur ekonomi. Jika dulu menjual padi, sekarang jangan lagi jual padi, tapi kue. Dari padi ke beras, kemudian beras ke tepung, terus ke kue.
Berapa banyak orang bisa bekerja dan berapa berapa banyak sektor usaha yang bisa bergerak," kata dia.
Dengan memaksimalkan potensi penjualan produksi pertanian, Aliasuddin yakin ekonomi Aceh akan bergerak naik dan angka kemiskinan akan berkurang.
Sektor selanjutnya, kata Aliasuddin adalah sektor jasa kepariwisataan.
Memang di masa pandemi covid-19, sektor ini belum bisa diandalkan. Namun usai pandemi berakhir, sektor ini bisa menjadi pendongkrak peningkatan ekonomi.
• Dana BOS Boleh Digunakan Untuk Alat Protokol Kesehatan Sekolah
Tahun lalu saja, ketika pandemi covid-19 belum terjadi, ada hampir 7,5 juta wisatawan baik dalam negeri maupun luar negeri yang berkunjung ke Aceh.
Karenanya, sektor pariwisata sangat bisa diandalkan untuk menghindari angka kemiskinan di Aceh.