Luar Negeri
Pelapor Khusus PBB Keluarkan Laporan, AS Harus Bertanggungjawab Atas Kematian Jenderal Top Iran
Pemerintah AS diminta bertanggungjawab atas kematian jenderal top Iran, Qasem Soleimani. Kematian disebabkan oleh pesawat tak berawak AS di bandara
SERAMBINEWS.COM, NEW YORK - Pemerintah AS diminta bertanggungjawab atas kematian jenderal top Iran, Qasem Soleimani.
Kematian disebabkan oleh serangan pesawat tak berawak AS di bandara Irak yang dinilai melanggar hukum.
Hal itu disampaikan oleh pakar PBB tentang pembunuhan itu di luar pengadilan dalam sebuah laporan yang dirilis Selasa (7/7/2020).
Agnes Callamard, pelapor khusus PBB untuk eksekusi di luar proses hukum, ringkasan menyimpulkan pembunuhan itu “ssewenang-wenang.
Bahkan melanggar piagam PBB, karena AS tidak memberikan bukti serangan yang akan segera terjadi terhadap kepentingan AS sedang direncanakan olehnya.
Pakar independen tidak berbicara untuk PBB, tetapi melaporkan temuan kepada Dewan HAM PBB.
Laporannya tentang pembunuhan yang ditargetkan melalui pesawat tak berawak bersenjata - setengahnya berurusan dengan kasus Soleimani.
Hal itu akan disampaikan ke sesi Dewan HAM PBB di Jenewa, Swiss pada Kamis (9/7/2020).
Dilansir AFP, Selasa (7/7/2020), Amerika Serikat telah menarik diri dari Dewan HAM pada 2018.
• Roket Milisi Iran Salah Sasaran, Targetkan Diplomat dan Tentara AS, Rumah Warga Jadi Korban
• Presiden Iran Minta Pegawai Pakai Masker, atau Kantor Ditutup Selama Sepekan
• AS Minta PBB Perpanjang Embargo Senjata ke Iran, Stabilitas Timur Tengah Dapat Terancam

Presiden AS Donald Trump memerintahkan pembunuhan Soleimani dalam serangan pesawat tak berawak 3 Januari 2020, dekat bandara internasional Baghdad.
“Soleimani, seorang pahlawan nasional adalah teroris top dunia dan seharusnya dihentikan sejak lama", kata Trump saat itu.
Komandan Irak, Abu Mahdi al-Muhandis juga tewas dalam serangan pesawat tak berawak itu.
"Mengingat bukti, penargetan Jenderal Soleimani, dan kematian orang-orang yang menyertainya berada di bawah IHRL (hukum hak asasi manusia internasional).” ujarnya.
Dia mengatakan AS bertanggungjawab atas serangan di negara lain, tanpa ada bukti akan melakukan serangan terhadap pasukan AS di Irak.
"Tidak ada bukti yang diberikan Jenderal Soleimani secara khusus merencanakan serangan segera terhadap kepentingan AS, khususnya di Irak,” katanya.