Spesifikasi Pesawat MV-22 Osprey yang Dibeli Indonesia dari Amerika Serikat, 8 Pesawat 28,9 Triliun

Rencananya, ada delapan pesawat yang akan dibeli, selain sejumlah perangkat lainnya dengan biaya mencapai 2 miliar dolar AS atau setara dengan Rp 28,9

Editor: Faisal Zamzami
US Marine Corps via Kompas.com
Helikopter tiltrotor MV-22 Osprey yang dioperasikan oleh Marinir AS. 

SERAMBINEWS.COM, JAKARTA - Departemen Luar Negeri Amerika Serikat disebut telah menyetujui rencana penjualan pesawat tiltrotor MV-22 Osprey Block C kepada Indonesia.

Rencananya, ada delapan pesawat yang akan dibeli, selain sejumlah perangkat lainnya dengan biaya mencapai 2 miliar dolar AS atau setara dengan Rp 28,9 triliun.

Jika rencana tersebut berjalan mulus, Indonesia akan menjadi negara ketiga di dunia setelah Amerika Serikat dan Jepang yang mengoperasikan pesawat tersebut.

MV-22 Osprey Block C merupakan pesawat yang dikembangkan oleh Bell-Boeing, perusahaan patungan (joint venture) antara Boeing dan Bell Helicopter.

Di negeri Abang Sam (AS) itu, pesawat tersebut digunakan oleh Korps Marinir untuk mendukung misi operasi mereka.

Dilansir dari Naval Technology, pesawat ini dapat mengangkut 24 personel, serta kargo internal seberat 9 ton atau 6,8 ton kargo eksternal.

Varian terbaru dari Block C ini juga dilengkapi dengan sistem radar cuaca yang dapat meningkatkan kemampuan navigasi dalam cuaca buruk, serta sistem pengkondisian lingkungan yang dirancang ulang untuk meningkatkan kenyamanan awak pesawat.

Dilansir dari situs Boeing, kapasitas dan efektivitas yang diperluas dibangun ke dalam sistem Electronic Warfare, termasuk dispenser sekam atau suar tambahan, untuk meningkatkan kemampuan pesawat ini dalam menghalau setiap ancaman, baik yang datang dari udara maupun dari darat.

Pesawat ini menerapkan teknologi gabungan, yaitu pesawat tempur multirole yang menggunakan teknologi tiltrotor untuk menggabungkan kinerja vertikal helikopter dengan kecepatan jangakauan pesawat sayap tetap.

Dengan nasel dan rotor di posisi vertikal, pesawat ini dapat lepat landas, mendarat, dan melayang seperti helikopter.

Namun, setelah mengudara, nasel tersebut dapat diputar untuk mentransisikan menjadi pesawat turboprop yang mampu terbang dengan kecepatan tinggi.

Spesifikasi:

- Mesin: Two Rolls-Royce AE1107C, 6,150 shp (4,586 kW) each

- Panjang: Fuselage: 57.3 ft. (17.48.20 m); Stowed: 63.0 ft. (19.20 m)

- Width: Rotors turning: 84.6 ft. (25.78 m); Stowed: 18.4 ft. (5.61 m)

Halaman
123
Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved