Berita Luar Negeri
Dua Keluarga Ini Sekongkol Bunuh Gadis 16 Tahun dan Seorang Pria, Dikuburkan Secara Diam-diam
Keluarga Samina menghubungi paman Khairuddin dan mengatakan ketidaksenangannya pada hubungan mereka.
Penulis: Agus Ramadhan | Editor: Muhammad Hadi
SERAMBINEWS.COM - Seorang pria berusia 21 tahun dan seorang gadis berusia 16 tahun diduga dibunuh untuk 'kehormatan' di Peshawar, Pakistan.
Kemudian korban dikuburkan secara diam-diam tanpa melakukan upacara pemakaman terakhir, pada 2 Juli 2020.
Melansir dari Gulf News, Sabtu (11/7/2020), petugas kepolisian telah menangkap tiga pelaku.
Sementara kuburan korban telah dibongkar dan akan diperiksa untuk penyelidikan lebih lanjut.
Dilaporkan, seorang personil polisi setempat mengatakan bahwa ia telah menerima informasi dari seorang saksi bahwa Waqas Khairuddin yang berusia 21 tahun,
dan seorang gadis berusia 16 tahun, Samina telah menjadi korban pembunuhan demi kehormatan pada 2 Juli malam.
• Pria Ini Penggal Kepala Wanita dan Menentengnya ke Kantor Polisi, Pengakuan Pelaku Terkait Sihir
• Wanita ini Tumbang Ditampar Suaminya, Pelaku Marah Pergoki Korban Makan dengan Pria Lain
• Efriza Yuniar Ibu Guru SD Ternyata Diperkosa dan Dibunuh Mantan Muridnya, Pelaku Mengaku Dendam
Keduanya kemudian dimakamkan secara diam-diam.
Kuburan tanpa membubuhi nisan atau batu kuburan serta tanpa dilakukan upacara pemakaman di daerah Dir Coloni.
Menurut laporan media Pakistan, pejabat kepolisian juga mengatakan bahwa penyelidikan telah dimulai.
Polisi telah memeriksa tiga pelaku yang diidentifikasi sebagai Saleh Mohammad, Nooruddin dan Shahabuddin.
Selama penyelidikan, mereka dilaporkan mengakui keterlibatan mereka dalam pembunuhan itu.
Mereka memberi tahu polisi bahwa Khairuddin dan Samina adalah teman baik.
Sementara itu, keluarga gadis itu menolak pengakuan pelaku yang mengatakan teman baiknya.
• Jasad Guru SD Ditemukan di Ember, Dibunuh Tetangga, Pelaku Sering Intip Korban, Kecanduan Film Porno
• Pria Ini Dieksekusi Mati, Bunuh 2 Petugas Pemeriksaan Saat Lockdown Covid-19
Anggota tim investigasi mengatakan bahwa pada hari kejadian, keluarga Samina menghubungi paman Khairuddin dan mengatakan ketidaksenangannya pada hubungan mereka.
Selanjutnya, paman Khairuddin mengatakan kepada keluarga Samina bahwa apapun ‘keputusan yang diambil’, ia akan menerimanya.
Namun, setelah mendapat jaminan itu, paman Samina diduga menembak keduanya di rumah Dir Colony dan melarikan diri.
Belakangan, Khairuddin dan Samina diam-diam dimakamkan di kuburan tanpa upacara pemakaman dan tanda kuburan.
Polisi mengatakan bahwa ayah Samina dan paman Khairuddin termasuk di antara mereka yang ditangkap, sementara paman Samina masih diburu oleh kepolisian.
Petugas lebih lanjut mengatakan bahwa mereka telah melayangkan surat untuk mendapatkan izin menggali kuburan korban untuk dilakukan otopsi.
• Pengantin Baru Bunuh Gadis 5 Tahun, Istri Ambil Perhiasan, Suami Setubuhi Korban
Polisi juga dikerahkan di kedua kuburan untuk memastikan bahwa jenazah korban tidak akan dipindahkan oleh keluarga.
Honour Killings
Lima hari sebelum pembunuhan Samina dan Khairuddin, tepatnya pada 27 Juni 2020, National Highway dan Motorway Police menemukan mayat seorang wanita yang telah dimutilasi dengan sadis.
Polisi menemukan mayat wanita itu di dekat jalan bebas hambatan Indus, Pakistan.
Tim forensik dari kepolisian setempat berhasil mengidentifikasi mayat atas nama Waziran yang bermukim di desa Wadda Chachar.
Melansir dari Daily Mail, Selasa (7/7/2020), diyakini korban, Waziran, telah dilempari batu dan berulang kali dipukul dengan balok kayu di distrik Jamshoro.
Polisi menungkapkan kematiannya sebagai pembunuhan demi kehormatan atau ‘honour killings’.
• Pemerkosa dan Pembunuh Ini 28 Tahun Menunggu Hukuman Mati, Kini Tewas Terkena Covid-19
• Sudah Nikah tapi Belum Punya Anak, Guru SLB Setubuhi Gadis Tuna Grahita hingga Hamil 7 Bulan
Kantor polisi Sindh mengatakan bahwa ayah wanita itu, Gurl Muhammed awalnya bersaksi bahwa kematiannya adalah kecelakaan.
Kamudian, ia menarik kembali pernyataannya dan menuduh putrinya itu telah dibunuh oleh suaminya, Allah Baksh dan abang iparnya, Kareem.
Laporan media Pakistan Today, kepolisan Sindh pada hari Minggu (5/7/2020) berhasil menangkap dua tersangka yang tak lain adalah suaminya dan abang iparnya sendiri.
Kedua pria itu kini telah ditahan oleh pihak kepolisian.
Dalam sebuah pernyataan, Allah Baksh menuduh bahwa keluarga Waziran yang bertanggung jawab atas rajam karena mereka tidak menyetujui keputusan Waziran untuk menikah dengannya.
• Cemburu Lihat Mantan Bermesraan dengan Pria Lain, Seorang Kakek Bunuh Eks Pacarnya
Tampak dalam sebuah rekaman yang dibagikan oleh akun Twitter Ayaz Latif Palijo, ayah korban menangis di sisi kuburan Wazirna.
Dalam video itu, tampaknya ia meminta keadilan atas perlakukan yang kerji terhadap putrinya itu.
Tim investigasi gabungan masih terus menyelidiki insiden ini.
Pembunuhan 'Demi Kehormatan' di Pakistan
Menurut surat kabar Dawn di negara itu, sebanyak 108 wanita menjadi korban pembunuhan demi kehormatan di provinsi Sindh saja pada tahun 2019.
• Mengerikan, Pria Ini Sempat Tulis Nama Pembunuhnya Sebelum Tewas Disiksa
• Ibu Muda 21 Tahun Bunuh Diri Usai Diperkosa 7 Pemuda di Hutan, Polisi Sudah Tangkap 4 Pelaku
Pembunuhan demi kehormatan dilarang oleh sistem hukum Pakistan tetapi ada celah yang sering menjadi sandaran para pelaku.
Pada tahun 2016, pemerintah Pakistan menutup celah yang memungkinkan mereka yang berada di belakang pembunuhan demi kehormatan dibebaskan.
Undang-undang baru berarti bahwa pembunuh akan mendapatkan hukuman seumur hidup. (Serambinews.com/Agus Ramadhan)