Hagia Sophia Diputuskan Jadi Masjid, Ini Reaksi AS, Rusia, Hamas hingga Yunani
Meski pun ada peringatan internasional untuk tidak mengubah status monumen berusia hampir 1.500 tahun, yang dihormati oleh orang Kristen dan Muslim.
SERAMBINEWS.COM - Presiden Recep Tayyip Erdogan menyatakan ikon Istanbul Hagia Sophia terbuka untuk ibadat Muslim, Jumat (10/7/2020).
Keputusan Erdogan ini disampaikan setelah pengadilan tinggi memutuskan konversi bangunan menjadi museum adalah ilegal.
Dikutip Tribunnews dari Al Jazeera, Erdogan membuat pengumuman, hanya satu jam setelah putusan pengadilan diturunkan.
Meski pun ada peringatan internasional untuk tidak mengubah status monumen berusia hampir 1.500 tahun, yang dihormati oleh orang Kristen dan Muslim.

Turki Ubah Hagia Sophia Jadi Masjid, Ini Reaksi AS, Rusia, Hamas hingga Yunani (Ozan KOSE / AFP)
"Keputusan itu diambil untuk menyerahkan pengelolaan Masjid Ayasofya kepada Direktorat Urusan Agama dan membukanya untuk ibadah," kata keputusan yang ditandatangani oleh Erdogan.
Hagia Sophia Pertama kali Dibangun sebagai Katedral
Lebih lanjut, situs Warisan Dunia UNESCO di Istanbul ini dikenal sebagai magnet bagi wisatawan seluruh dunia.
Hagia Sophia pertama kali dibangun sebagai katedral di Kekaisaran Bizantium Kristen.
Tetapi diubah menjadi masjid setelah penaklukan Ottoman atas Konstantinopel pada 1453 silam.
Dewan Negara, pengadilan administratif tertinggi Turki, dengan suara bulat membatalkan keputusan kabinet 1934.

Turki Ubah Hagia Sophia Jadi Masjid, Ini Reaksi AS, Rusia, Hamas hingga Yunani (Archons.org)
Mereka mengatakan Hagia Sophia terdaftar sebagai masjid dalam perbuatan propertinya.
Terkait perubahan status Hagia Sophia ini, banyak negara berakasi.
Berikut ini Tribunnews rangkum beberapa reaksi dunia dan pemimpin gereja terhadap keputusan Pemerintahan Erdogan ini: