Luar Negeri

Baru 6 Bulan Nikah, Dokter Cantik Ini Bunuh Diri, Tak Terima Suami Pisah Ranjang dan Kelainan Seks

Dokter wanita berusia 31 tahun ini diketahui nekat mengakhiri hidup setelah mendapat pengakuan mengejutkan dari sang suami.

Editor: Faisal Zamzami
Kolase gambar tangkap layar Oriental Daily
Dokter ini bunuh diri usai mendengar pengakuan sang suami 

Suami dokter itu dituntut atas tuduhan penipuan dan diminta untuk membayar ganti rugi sebesar Rp 1,2 M.

Namun karena tak kunjung menemui titik terang, pihak pengadilan akhirnya melepaskan suami dokter itu dari tuntutan.

Ayah Paksa Anak Kandungnya yang Masih Berusia 13 Tahun Melacur, Harus Layani 20 Pria Hidung Belang

Pria Ini Terekam CCTV Bunuh 3 Kucing Pakai Mesin Cuci Laundry, Warganet Murka dan Pelaku Diburu

 

Mungkinkah Penyuka Sesama Jenis "Disembuhkan"?

Orientasi seksual yang menyukai sesama jenis sering dianggap sebagai sebuah penyimpangan atau penyakit.

Karenanya kaum homoseksual itu dituntut untuk "disembuhkan".

Meski sejak tahun 1973 para pakar psikiatri dan dokter di seluruh dunia sudah menyatakan homoseksual bukanlah gangguan jiwa, tetapi pandangan sebagian besar masyarakat tetap tidak berubah.

Hanya ada dua gender, yakni laki dan perempuan, serta ketertarikan seksual seharusnya dengan lawan jenis.

Dokter bedah saraf dari RS Mayapada Jakarta, dr.Roslan Yusni Hasan, mengatakan, orientasi seksual seseorang tidak ditentukan oleh jenis kelaminnya, melainkan melalui otaknya.

"Sebetulnya orientasi seksual manusia itu omniseksual, artinya kepada apa saja bisa.

Semua itu dipengaruhi oleh pertumbuhan otaknya sejak dalam kandungan," katanya kepada Kompas.com (27/1/16).

Oleh karena dipengaruhi oleh otak, menurutnya orientasi seksual seseorang itu tidak bisa diubah, kecuali mengubah bagian tertentu di otaknya.

Hal senada diungkapkan dokter psikiatri Andri, Sp.KJ.

"Homoseksual murni itu tidak bisa diubah. Kalau ada yang akhirnya bisa menikah dengan lawan jenis kemungkinan dia biseksual," katanya.

Dalam prakteknya sehari-hari, menurut Andri, orang dengan orientasi seksual homoseksual banyak yang depresi.

Tetapi mereka bukan depresi karena orientasi seksualnya.

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved