Berita Bener Meriah
Hari Pertama Belajar Tatap Muka di Bener Meriah, Siswa Wajib Periksa Suhu Tubuh
Sebanyak 57 sekolah di Kabupaten Bener Meriah, mulai melaksanakan belajar mengajar tatap muka, Senin (13/7/2020). Masing-masing tingkat SMP...
Penulis: Budi Fatria | Editor: Jalimin
Laporan Budi Fatria | Bener Meriah
SERAMBINEWS.COM, REDELONG – Sebanyak 57 sekolah di Kabupaten Bener Meriah, mulai melaksanakan belajar mengajar tatap muka, Senin (13/7/2020). Masing-masing tingkat SMP 43 sekolah, MTs 9 sekolah, SMA, SMK, PKLK 35 sekolah, dan MA 7 sekolah.
Pantauan Serambinews.com, hari pertama di SMPN 1 Bukit, Kabupaten Bener Meriah, Senin (13/7/2020) pihak sekolah mewajibkan para siswa terlebih dahulu di tes suhu tubuh, wajib jaga jarak, pakai masker, dan cuci tangan.
Sebelum masuk ke ruang kelas, para siswa terlebih dahulu harus mengikuti protokol kesehatan yang telah ditetapkan oleh pihak sekolah.
Bagi siswa yang lupa membawa masker pada hari pertama, pihak sekolah memberikan masker kepada siswanya. Bahkan warga tidak dibenarkan masuk ke lingkungan sekolah tanpa menggunakan masker.
Kepala Sekolah SMP Negeri 1 Bukit, Jaliman kepada wartawan menyampaikan, Bener Meriah masuk dalam zona hijau mulai hari ini diberikan kesempatan untuk mencoba kembali proses belajar mengajar secara tatap muka dengan catatan harus tetap melaksanakan protokol kesehatan dalam rangka mencegah Covid-19.
Disebutkannya, karena jumlah siswanya banyak, pihak sekolah melakukan pengaturan belajar dengan menjadikan dua kelompok yakni kelompok A dan kelompok B.
“Setiap harinya bergantian antara siswa kelompok A dan siswa kelompok B dimana untuk hari ini yang belajar tatap muka kelompok A, sementara untuk kelompok B belajar secara daring (online) di rumah, dan sebaliknya,” sebutnya.
Ia juga berharap, proses belajar mengajar secara tatap muka di sekolah tidak terkendala sebab, semua persyaratan untuk dapat melaksanakan proses belajar secara tatap muka dilakukan dengan protokol kesehatan.
"Kita telah melaksanakan protokol kesehatan dan mudah-mudahan ini menjadi harapan kita bersama untuk kemajuan anak-anak kita kedepan," harapnya.
Menurutnya, SMPN 1 Bukit tergolong sekolah yang besar dimana satu ruangan diisi sebanyak 32 orang pelajar.
"Karena ini dalam kondisi Covid-19 yang harus menerapkan protokol kesehatan maka itu kita pecah menjadi 16 siswa perkelas,” bebernya.
Ia menjelaskan, jumlah keseluruhan siswa di SMP tersebut mencapai 335 siswa dan sesuai dengan anjuran jam belajar juga saat ini di persingkat hanya 4 jam setiap harinya.
"Jam belajar kita kurangi semisal seperti jam pelajaran Matematik sesuai kurikulum 6 jam namun saat ini kita durasikan menjadi 4 jam sehingga mata pelajaran lain juga dapat,” jelasnya.