Wakil Rakyat Aceh, Rafli Rekam Dukungan untuk Monumen Radio Rimba Raya dalam API 2020
Anggota DPR RI asal Aceh, Rafli Kande menyerukan dukungan untuk kemenangan Monumen Radio Perjuangan Rimba Raya dalam Anugerah Pesona Indonesia....
Penulis: Fikar W Eda | Editor: Jalimin
Laporan Fikar W Eda | Jakarta
SERAMBINEWS.COM, JAKARTA - Anggota DPR RI asal Aceh, Rafli Kande menyerukan dukungan untuk kemenangan Monumen Radio Perjuangan Rimba Raya dalam Anugerah Pesona Indonesia (API) 2020 kategori situs sejarah yang diajukan Pemkab Bener Meriah.
Politisi PKS yang juga seniman kondang ini menyatakan, semua pihak diminta dukungannya untuk memilih Monumen Radio Perjuangan Rimba Raya dalam kompetisi API 2020. Saat ini, Radio Rimba Raya menjadi salah satu nominator API.
Rafli lantas merekam dukungannya dalam bentuk video durasi singkat yang dikirimkan kepada Kepala Dinas Pariwisata Bener Meriah. Rekaman video tersebut dilakukan dari ruang kerja Rafli di lantai III Gedung Nusantara I DPR RI Senayan, Jakarta, Senin (13/7/2020).
“Kita harus sekuat tenaga mengupayakan agar Monumen Radio Rimba Raya bisa terpilih sebagai pemenang API 2020 dari Bener Meriah. “Bangsa ini harus mengerti sejarahnya. Bahwa ketika negeri jajahan Hindia Belanda sudah diklaim tidak ada lagi, justri dari hutan rimba Bener Meriah, terdengar teriakan Indonesia masih ada, Indonesia masih ada yang dipancarkan melalui perangkat Radio Rimba Raya milik Divisi X pimpinan Kolonel . Husin Yoesoef.
“Bayangkan, seperti apa perjalanan sejarah bangsa ini andai tidak ada suara dari Radio Rimba Raya,” ujar Rafli semangat.
Radio Rimba Raya berhasil meneguhkan eksistensi Indonesia di tengah dominasi Belanda yang menyatakan Indonesia sudah tidak ada, dalam peristiwa Agresi Militer II. Ketika itu Radio Rimba Raya beroperasi secara diam-diam dan suaranya dapat didengar sampai mancanegara seperti India, Saigon dan lain-lain.
Waktu itu, Belanda pada 19 Desember 1948 mengumumkan lewat Radio Hilversum (milik Belanda-red) kepada seluruh dunia, bahwa Indonesia sudah tidak ada lagi.
“Tapi dengan suara yang lantang dari dataran tinggi Gayo, Radio Rimba Raya membantah berita tersebut dan mengatakan bahwa Indonesia masih ada,” tukas Rafli. Berita yang disuarakan Radio Rimba Raya ini didengar dunia. Mengenang peran sejarah radio tersebut, kemudian dibangun Monumen Radio Rimba Raya di desa Ronga-Ronga Bener Meriah, diresmikan oleh Menteri Koperasi Bustanil Arifin 27 Oktober 1987.(*)
• Positif Corona di Kabupaten Aceh Besar Capai 26 Orang, Ini Penjelasan Juru Bicara Covid-19
• Kapolres Bireuen Tinjau Sejumlah Sekolah di Bireuen, Ini Tujuannya
• 37 Rumah Rusak Diterjang Longsor di Aceh Tenggara, Ini Nama-nama Korbannya