Orangtua Murid Desak Percepatan PBM Aceh Barat, Persiapan Antisipasi Covid-19 Mulai Dilakukan

Laporan Sa’dul Bahri | Aceh Barat

SERAMBINEWS.COM, MEULABOH – Panjangnya libur sekolah akibat wabah Coronavirus Disease (Covid-1) menyebabkan orang wali mendesak percepatan pelaksanaan proses belajar mengajar (PBM) di Aceh Barat.

Hal itu diharapkan, lantaran anak-anak mereka tidak efektif belajar dering, dan banyak mengarah kepada hobi main game dan lalai, sehingga dengan adanya percepatan belajar tatap muka tentu akan membuat anak-anak terdidik dengan baik dalam menyerap pengetahuan di sekolahnya.

 “Kami berharap agar pemerintah dapat mempercepat pelaksanaan proses belajar mengajar, sebab anak kami tidak efektif jika terus belajar di rumah, bahkan anak-anak banyak lalai,” kata Hermanto, salah satu orang tua murid, warga Kaway XVI kepada Serambi, Rabu (15/7/2020).

Sementara pihak Dinas Pendidikan Aceh Barat menyebutkan, bahwa pelaksanaan PBM tatap muka untuk tingkat SMP akan dilaksanakan pada 20 juli 2020 mendatang, dan mewajibkan semua sekolah untuk menjalankan protokol kesehatan Covid-19.

Hal itu guna mencegah terjadi penyebaran wabah corona di daerah tersebut menjelang pelaksanaan PBM.

“Semua sekolah sudah siap menjalankan PBM, disamping memang ada desakan dari orang tua murid agar proses belajar mengajar segera bisa dijalankan, dan kita akan menjalankan sesuai dengan instruksi dari pimpinan daerah hingga ke Kementerian, supaya tidak ada disalahkan jika muncul masalah,” kata Kepala Dinas Pendidikan Aceh Barat Drs Ridwan Yahya didamping Sekdis setempat Dr Yusrizal MSi kepada Serambinews.com, Rabu (15/7/2020).

Ia menambahkan, secara umum para orang tua murid mendesak agar segera dilakukan pelaksanaan PBM di semua sekolah tingkatan. Sedangkan untuk pelaksanaan PBM tingkat SMP akan dilaksanakan pada 20 Juli 2020 mendatang, dan tentu semua sekolah ada kesiapannya masing-masing.

Disebutkan, bawah semua sekolah saat ini telah dibentuk tim gugus tugas covid-19, dan mereka tentu telah dibekali pengetahuan dalam mengantisipasi penyebaran corona di sekolah masing-masing. Meski tidak begitu mendalam, akan tetapi setidaknya gejala-gejala awal mereka harus paham, jika memang ada mengarah serta mencurigai tentu harus segera dilaporkan ke gugus tugas kabupaten atau kecamatan supaya segera dilakukan penanganan.

 “Semua sekolah juga harus melakukan penyemprotan desinfektan, yang bekerjasama dengan pihak kecamatan dan desa, hal itu dilakukan sebagai upaya pencegahan penyebaran virus corona sesuai dengan kemampuan yang ada, dengan harapan tidak ada yang terpapar corona di Aceh Barat nantinya,” harap Dr Yusrizal.(*)

• Brigjen Prasetijo Penerbit Surat Jalan Djoko Tjandra Jatuh Sakit, Tensi Darah Tinggi Setelah Dicopot

• Persiapan Latihan Perdana Liga 1 2020, Pemain Persiraja Adam Mitter Tunggu Panggilan Klub

• Nenek Ini Pergoki Pasangan Telanjang Berhubungan Intim di Semak-semak, Lalu Pukul Bokong Mereka