Video
VIDEO - Protes Hagia Sophia, di Spanyol Masjid Jadi Gereja, Uni Eropa Tutup Mata
"Di Spanyol ada beberapa masjid yang diubah menjadi gereja," tambahnya. Merujuk pada warisan bangsa Moor dari Spanyol.
SERAMBINEWS.COM, ANKARA - Pertemuan Senin, 13 Juli 2020 para menteri luar negeri Uni Eropa mengecam langkah Turki yang merubah Hagia sophia kembali menjadi masjid.
Turki pada hari Selasanya dengan tegas menolak kecaman Uni Eropa atas keputusan terkait situs ini.
"Turki menolak kata-kata kecaman yang digunakan oleh Uni Eropa karena mengubah Hagia Sophia kembali menjadi masjid," kata Menteri Luar Negeri Mevlut Cavusoglu dalam pertemuan dengan rekannya dari Malta.
Turki juga mengecam upaya pihak luar untuk menilai keputusannya atas Hagia Sophia, dengan mengatakan mereka berupaya untuk melanggar kedaulatannya atas masalah internal Turki.
"Di Spanyol ada beberapa masjid yang diubah menjadi gereja," tambahnya -
merujuk pada warisan bangsa Moor dari Spanyol yang berasal dari Spanyol selama delapan abad - mengutuk standar ganda blok itu.
Hagia Sophia harus dibuka untuk beribadah - seperti yang diputuskan pemerintah pekan lalu - tetapi harus "tertutup untuk politik," kata pemimpin oposisi Turki Meral Aksener pada 14 Juli 2020 di Ankara, Turki.
"Kepercayaan Sultan Mehmet [Sang Penakluk] akan sepenuhnya dibuka untuk beribadah. Sebuah harapan bangsa kita telah dipenuhi," Aksener mengatakan kepadanya kelompok parlemen Partai Good (IYI), merujuk pada pemimpin yang menaklukkan Istanbul pada tahun 1453 dan membuat Hagia Sophia sebuah masjid.
"Hagia Sophia harus dibuka untuk beribadah, tetapi harus ditutup untuk politik," tambahnya.
Aksener mengatakan bahwa Hagia Sophia dibuka untuk beribadah sesuai dengan keinginan bangsa.
Sumber: Anadolu Agency
Video Editor: Yuhendra Saputra