Luar Negeri
Arab Saudi Catat Covid-19 245.851 Orang, 250 Media Ikut Lokakarya Dampak Pandemi ke Anak-anak
Pertambahan jumlah kasus harian virus Corona Arab Saudi terus turun dalam sepekan terakhir ini, berkisar 2.000-an per hari. Kemenkes Arab Saudi
SERAMBINEWS.COM, RIYADH - Pertambahan jumlah kasus harian virus Corona Arab Saudi terus turun dalam sepekan terakhir ini, berkisar 2.000-an per hari.
Kemenkes Arab Saudi, Jumat (17/7/2020) melaporkan penambahan 2.613 kasus virus Corona.
Kasus baru terbanyak tercatat di Jeddah dengan 235 orang.
Kota Hufof sebanyak 191 kasus baru.
Kota Riyadh mencatat 185 kasus baru dan
Kota Dammam sebanyak 127 orang.
Sehari sebelumnya dilaporkan sebanyak 2.764 orang positif virus Corona.
Maka terjadi penurunan sebanyak 151 orang.
Dengan penambahan itu, maka Kasus Virus Corona Arab Saudi sudah mencapai 245.851 Orang sampai Jumat (17/7/2020).
Dilansir ArabNews, Kamis (17/7/2020) Kemenkes Arab Saudi juga mengumumkan 37 kematian akibat Covid-19.
Sehingga, sebanyak 2.407 orang telah meninggal karena virus Corona.
Kemenkes juga melaporkan jumlah pasien virus Corona yang pulih sebanyak 3.539 orang.
Sehingga, jumlah total pemulihan meningkat menjadi 191.161 orang.
Namun, jumlah pasien positif virus Corona yang dirawat masih tinggi, sebanyak 54.690 orang.
• Arab Saudi Pulihkan 187.622 Pasien Virus Corona, Situs Haji Dilarang Masuk Mulai 18 Juli 2020
• Arab Saudi Masukkan Enam Nama dan Kelompok Sebagai Teroris
• Pemulihan Pasien Virus Corona Arab Saudi Makin Tinggi, Saudi Izinkan Shalat Idul Adha
Sementara itu, 250 media dunia Muslim ikut serta dalam lokakarya dampak pandemi Covid-19 terhadap anak-anak.
Acara yang berjudul "Interaksi Media dengan Implikasi Hak-Hak Anak Dalam Krisis virus Corona ," diselenggarakan oleh Kantor Berita Union of OIC (Organisasi Kerjasama Islam).
Bekerjasama dengan Dewan Arab untuk Anak dan Pengembangan (ACCD).
Juga berminta dengan OKI dan Uni Penyiaran Islam.
Para peserta berasal dari kantor berita, stasiun radio, saluran TV, surat kabar dan online di 40 negara anggota OKI dan negara-negara minoritas Muslim lainnya.
Lokakarya, yang dilakukan dalam bahasa Arab dan diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris dan Prancis, dipimpin oleh Dr. Ahmed Zayed, seorang profesor sosiologi di Universitas Kairo.
Dia membahas dampak pandemi pada anak-anak, dan konsekuensi negatif bagi kesehatan.
Kemudian, perkembangan, dan perlindungan akibat gangguan kegiatan rutin keluarga, teman, dan masyarakat luas.
Dia memperkirakan, penundaan imunisasi campak di 23 negara telah mempengaruhi lebih dari 78 juta anak di bawah usia sembilan tahun.
Efek psikologis dari pandemi pada orang dewasa, seperti meningkatnya kecemasan akibat infeksi atau kehilangan pekerjaan, dapat ditularkan ke anak-anak.
Krisis kesehatan juga telah mengganggu rutinitas harian anak-anak, menyebabkan tekanan emosional.
Bahkan psikologis akibat penyakit atau kematian orang yang dicintai, atau perpisahan yang berkepanjangan.
Mohamed Al-Yami, Dsisten Dirjen UNA berterima kasih kepada Raja Salman dan Putra Mahkota Mohammed bin Salman atas dukungan terhadap markas besarnya di Arab Saudi.
Juga untuk memberikan bantuan yang memungkinkan untuk melayani media di negara-negara OKI.
Hassan El-Bilawi, Sekretaris Jenderal ACCD, mengatakan lokakarya tersebut merupakan kelanjutan dari upaya dewan untuk mengatasi risiko dan tantangan dampai virus Corona.
Sangat penting untuk melindungi anak-anak, keluarga dan mereka yang kurang beruntung dalam masyarakat, tambahnya.(*)