Luar Negeri

Pemilik Rumah Sakit Ditangkap Polisi, Sudah Keluarkan Ribuan Hasil Tes Negatif Covid-19 Palsu

Polisi mengatakan Mohammad Shahed ditangkap pada Rabu (15/7/2020) ketika mencoba melarikan diri ke India dengan mengenakan burqa.

Editor: Faisal Zamzami
AFP
Personel Rapid Action Battalion (RAB) mengawal Ketua rumah sakit Bupati Mohammad Shahed (tengah) diduga dituduh mendistribusikan sertifikat Covid-19 palsu, setelah penangkapannya, di Dhaka pada 15 Juli 2020. (AFP) 

SERAMBINEWS.COM, DHAKA - Seorang pemilik rumah sakit di Bangladesh dituduh mengeluarkan ribuan hasil tes negatif Covid-19 palsu kepada sejumlah pasien di dua kliniknya.

Polisi mengatakan Mohammad Shahed ditangkap pada Rabu (15/7/2020) ketika mencoba melarikan diri ke India dengan mengenakan burqa.

Penangkapan itu menandai akhir dari perburuan Shahed selama sembilan hari.

Dia tuduhan memberikan sertifikat palsu kepada pasien yang menyatakan bebas virus corona tanpa harus mengetesnya.

Shahed adalah satu dari lebih dari 12 orang yang ditahan oleh pihak berwenang karena kasus penipuan yang marak beberapa hari terakhir sebagaimana dilansir dari AFP, Kamis (16/7/2020).

Para ahli memperingatkan bahwa sertifikat palsu yang beredar telah memperburuk situasi pandemi yang sudah mengerikan di negara berpenduduk 168 juta orang itu.

 Hal itu juga berimbas pada diragukannya kebenaran sertifikat hasil tes Covid-19 yang dikeluarkan oleh klinik kesehatan.

"Dia ditangkap dari tepi sungai saat dia berusaha melarikan diri ke India. Dia mengenakan burqa," kata Juru Bicara Batalyon Aksi Cepat (RAB) Kolonel Ashique Billah.

Billah mengatahan rumah sakit yang dimiliki Shahed telah mengeluarkan 10.500 sertifikat pengujian virus corona.

Sebanyak 4.200 seritfikat merupakan hasil tes asli dan sisanya, 6.300 sertifikat, diberikan tanpa melalui tes.

Shahed juga dituduh membebankan biaya untuk pengeluaran sertifikat dan perawatan terhadap pasien yang terjangkit virus corona.

Padahal dia membuat kesepakatan dengan pemerintah bahwa pengeluaran sertifikat dan perawatan terhadap pasien Covid-19 di rumah sakitnya tidak dikenakan biaya.

 Seorang dokter perempuan yang cukup terkenal terkenal beserta suaminya juga ditangkap oleh polisi dan dituduh menerbitkan ribuan sertifikat palsu di laboratorium mereka di Dhaka, Bangladesh.

Ketua Organisasi Migran Berbasis Komunitas di Bangladesh (OKUP), Shakirul Islam, mengatakan penipuan tersebut dapat sangat melukai hati para pekerja migran yang ingin pergi ke luar negeri.

Pekerja migran menyumbang devisa cukup banyak bagi perekonomian Bangladesh.

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved