Komet Langka Neowise Akan Lintasi Indonesia pada 20 Juli, Akan Kembali 6.800 Tahun Lagi
Komet Neowise juga bisa dilihat dari wilayah Indonesia, menurut astronom amatir Marufin Sudibyo.
Namun, ketinggian komet ini diperkirakan akan meningkat, tetapi magnitudonya akan terus menurun.
Cara melihatnya Untuk wilayah Indonesia, kata Marufin, pada estimasi magnitufo +3 hingga +4 sebenarnya objek tersebut mudah dilihat dengan teleskop kecil tetapi relatif sulit dilihat dengan mata telanjang atau tanpa alat bantu optik.
Saat objek tersebut sudah mulai lebih meredup lagi, maka membutuhkan alat bantu baik kamera dengan lensa fotografis yang fokusnya panjang sekitar 50 milimeter atau lebih, atau binokuler.
"Komet mungkin masih bisa dilihat dengan mata telanjang hanya oleh pengamat yang berpengalaman," katanya.
Sederet fenomena langit lainnya pada Juli 2020
1. Konjungsi inferior Merkurius: 1 Juli
Konjungsi atau kesejajaran planet Merkurius ini, berdasarkan informasi dari Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN), akan terjadi pada tanggal 1 Juli 2020 ini.
Adapun menurut Kepala Bidang Diseminasi Pusat Sains Antariksa Lapan, Emanuel Sungging, konjungsi inferior merkurius ini terjadi ketika Matahari, Merkurius dan Bumi berada pada satu garis lurus.
"Konjungsi (inferior) Merkurius ini menandai pergantian ketampakan Merkuris yang semula dapat terlihat ketika senja, kemudian berubah menjadi (Merkurius tampak di langit) ketika fajar," katanya.
2. Aphelion Bumi: 4 Juli
Dijelaskan oleh astronom amatir Indonesia, Marufin Sudibyo, bahwa tepat pada tanggal 4 Juli 2020 ini, masyarakat bisa menyaksikan fenomena Aphelion di langit dari Bumi.
Untuk diketahui, Aphelion adalah titik di mana jarak antara Bumi dengan Matahari menjadi yang terjauh. Jarak jauhnya itu nanti diprediksikan akan mencapai 152,1 juta kilometer.
"Matahari di Aphelion Bumi dapat diamati dari seluruh anggota tata surya lainnya," kata Marufin kepada Kompas.com, Rabu (1/7/2020).
3. Gerhana Bulan Penumbra (GBP): 5 Juli
Gerhana Bulan Penumbra (GBP) pada tanggal 5 Juli mendatang, kata Marufin, merupakan gerhana bulan yang ketiga dari empat gerhana bulan dalam tahun 2020 ini.