Berita Banda Aceh

Unsyiah Kembali Raih Akreditasi A, Mualem: Tetap Kritis Terhadap Persoalan Aceh

Ketua Umum bersama Sekretaris Jenderal (Sekjen), Dewan Pimpinan Aceh (DPA), Partai Aceh (PA) H Muzakir Manaf (Mualem) dan H Kamaruddin Abu Bakar...

Penulis: Masrizal Bin Zairi | Editor: Jalimin
SERAMBINEWS.COM/BUDI FATRIA
Muzakir Manaf alias Mualem. 

Laporan Masrizal | Banda Aceh

SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH - Ketua Umum bersama Sekretaris Jenderal (Sekjen), Dewan Pimpinan Aceh (DPA), Partai Aceh (PA) H Muzakir Manaf (Mualem) dan H Kamaruddin Abu Bakar (Abu Razak), mengucapkan selamat kepada rektor dan civitas akademika, Universitas Syiah Kuala (Unsyiah) Banda Aceh, atas perolehan akreditasi A dari Badan Akreditasi Nasional (BAN) Perguruan Tinggi (PT).

Akreditasi ini dikeluarkan di Jakarta, 14 Juli 2020 dan berlaku 25 tahun atau sejak 11 Juli 2020 sampai 11 Juli 2025.

Penetapan dan pengukuhan akreditasi A tersebut, menurut Mualem merupakan langkah maju di tengah persaingan kualitas tata kelola perguruan tinggi negeri dan swasta di Indonesia, Asia bahkan dunia.

"Tentu, setelah melalui proses panjang dengan melalui serangkaian kreteria yang begitu ketat dan kompetitif," kata Mualem, melalui Juru Bicara (Jubir) Partai Aceh, H Muhammad Saleh, Sabtu (18/7/2020) di Banda Aceh.

Itu sebabnya, Mualem dan Abu Razak berharap, Unsyiah dapat tetap tegar, kokoh, konsisten dan profesional dalam peningkatan mutu pendidik (dosen) serta mahasiswa maupun lulusannya.

Begitupun, tidak meninggalkan dan melupakan tugas serta pengabdiannya sebagai agen perubahaan di Aceh. Ini sejalan dengan amanat Tri Darma Perguruan Tinggi serta cita-cita luhur dari pendiri dan pengagas lahirnya Unsyiah di Aceh.

OTG dan ODP di Bireuen Bertambah Lagi, Ini Datanya

Dukung Ketahanan Pangan, Danrem 011/LW Panen Udang Vaname di Lhokseumawe

Demi Lolos dari Hukuman Mati, Wanita Ini Hamili Diri Sendiri Tanpa Berhubungan dengan Pria, Caranya?

Apalagi, pengukuhan akreditasi A tersebut telah diraih untuk kedua kalinya dari Badan Akreditasi Nasional (BAN) Perguruan Tinggi (PT). Pertama tahun 2015-2020 dan kedua, 2020 hingga 2025.

“Jadi, semua prestasi ini bukan datang secara kebetulan," ucap Mualem melalui Jubir PA, H Muhammad Saleh atau akrab disapa Shaleh ini.

Selain itu, sebut Mualem, Unsyiah harus konsisten dan kritis dalam menempatkan dirinya sebagai agen perubahaan bagi kemajuan sosial, politik, budaya dan ekonomi serta pembangunan di Aceh.

"Tetaplah kritis dengan situasi dan kondisi yang ada. Termasuk melahirkan berbagai gagasan dan konsep akademis, sebagai modal dasar untuk merawat perdamaian abadi serta kekhususan Aceh, buah dari MoU Damai, 15 Agustus 2005 di Helsinki, Finlandia," sambung Abu Razak.

Bagi perjuangan Gerakan Aceh Merdeka (GAM) selama 30-an tahun lebih, Komite Peralihan Aceh (KPA) dan Partai Aceh, Unsyiah bukanlah perguruan tinggi asing.

Sebab, banyak para dosen dan alumninya, ikut terlibat dalam perjuangan pisik, gagasan maupun konsep hingga terwujud perdamaian antara GAM dengan Pemerintah Indonesia di Helsinki.

"Berbagai konsep dan gagasan tentang perdamaian dan pembangunan Aceh, baik secara terbuka maupun tertutup, terus kami dapatkan dari para guru besar perguruan tinggi di Aceh. Salah satunya Unsyiah," ungkap Abu Razak lagi.

Makanya, saat kader Partai Aceh memimpin, banyak akademisi dari berbagai perguruan tinggi di Aceh, termasuk Unsyiah yang diajak dan libatkan dalam pemerintahan.

Halaman
12
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved