Pemerintah Aceh Sediakan Anggaran Rp 2,1 Miliar untuk Kegiatan Seni Masa Pandemi Covid-19
Pemerintah Aceh menyediakan anggaran cukup besar, mencapai Rp 2,1 miliar untuk mendukung kegiatan seniman Aceh akibat pandemi Covid 19...
Penulis: Fikar W Eda | Editor: Jalimin
Laporan Fikar W Eda | Banda Aceh
SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH – Pemerintah Aceh menyediakan anggaran cukup besar, mencapai Rp 2,1 miliar untuk mendukung kegiatan seniman Aceh akibat pandemi Covid 19.
Anggaran tersebut disalurkan melalui UPTD Taman Seni dan Budaya Aceh sebesar Rp 1,7 miliar dan melalui Bidang Bahasa dan Seni Disbudpar Aceh Rp 400 juta.
Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Aceh Jamaluddin SE MSi Ak mengatakan anggaran sebesar Rp 1,7 miliar melalui UPTD Taman Seni dan Budaya Aceh sudah termasuk biaya pengelolaan Taman Budaya dan even virtual pertunjukan seni dari seniman-seniman Aceh.
Sementara yang Rp 400 juta dialokasikan program seniman berkarya yang dikelola melalui Bidang Bahasa dan Seni Disbudpar Aceh dengan kegiatan “Fasilitasi Karya seniman Aceh” (FKSA).
Jamaluddin menjelaskan, anggaran besar yang disediakan Pemerintah Aceh untuk aktivitas berkesenian tersebut, dalam rangka mengisi ruang kreatif yang sempat terkendala akibat pandemi.
• Pasangan Petenis Ikhsan/Karsono Juara Turnamen Tenis PLN Idi Cup 2020
• Bupati Aceh Besar: Corona Itu Ada dan Harus Diwaspadai
“Seniman adalah kelompok yang terdampak langsung dari adanya pembatasan sosial berskala besar. Sementara seniman memiliki peran penting dalam menuju Indonesia kreatif,” ujar Jamaluddin.
“Kami harapkan, program ini akan dapat dimanfaatkan semaksimal mungkin oleh pelaku seni, dan disikapi secara positif karena akan menjadi pertimbangan serta bahan evaluasi kita pada tahun yang akan datang, apakah program ini mendukung atau sebaliknya,” ujar Jamaluddin.
Ia juga mengharapkan program FKSA akan meningkat serta mampu menaikkan citra kesenian Aceh meski sedang dilanda Pandemic Covid-19.
“Puncak kegiatan ini nantinya akan dikemas dalam event rejuvenasi Aceh Milenial yaitu penayangan karya-karya terpilih dengan metode yang disesuaikan dengan kondisi tanggap bencana,” tukasnya.
Kepala Bidang Bahasa dan Seni Disbudpar Aceh, Suburhan, menambahkan khusus program FKSA akan berlangsung sampai akhir Agustus tahun 2020 melibatkan 30 orang tim kurator, terdiri dari pakar-pakar seni. Karya karya seniman akan dikurasi sehingga diharapkan karya-karya seni yang dihasilkan menjadi maksimal.
“Semua karya yang dikurasi akan mendapat bantuan dana fasilitasi, hanya saja besaran dananya akan disesuaikan dengan nilai karya itu sendiri, yang akan menilai karya adalah seniman-seniman yang profesional di bidangnya,” sebut Suburhan.
Sementara itu UPTD Taman Seni dan Budaya Aceh sudah mulai menayangkan pertunjukan seni virtual melalui kanal Youtube Taman Budaya Aceh. Manajemen UPTD Taman Seni dan Budaya Aceh juga sudah menerbitkan kelompok seni yang terlibat dan jadwal penayangan.(*)
• Perjanjian Perlindungan Kekayaan Intelektual Diteken, Bupati Abdya Ajak Pelaku Usaha Lebih Kreatif
• Viral, Petugas Pemakaman Jenazah Covid-19 Dipukul Hingga Jatuh dan Patah Hidung
• Muslimat NU dan Aisyiyah Aceh Berikan Bantuan Uang Tunai Rp 20 Juta Untuk Pengungsi Rohingya