Mahasiswa Langsa Demo

Sempat Terjadi Negosiasi Alot, Akhirnya Mahasiswa Diizinkan Masuk ke Ruang Rapat DPRK Langsa

Para mahasiswa saat itu ingin memastikan atas tidak hadirnya 24 anggota dewan lainnya menemui mereka, apakah memang sedang tak ada di gedung tersebut.

Penulis: Zubir | Editor: Mursal Ismail
SERAMBINEWS.COM/ZUBIR
Para Aliansi Mahasiswa Kota Langsa berada dalam ruang rapat gedung DPRK setempat, Rabu (22/7/2020). 

Para mahasiswa saat itu ingin memastikan atas tidak hadirnya 24 anggota dewan lainnya menemui mereka, apakah memang sedang tak ada di gedung tersebut.

Laporan Zubir |  Langsa

SERAMBINEWS.COM, LANGSA - Para mahasiswa yang sudah satu jam lebih di halaman Gedung DPRK Langsa, akhirnya diperbolehkan masuk ke ruang rapat DPRK setempat.

Awalnya sempat terjadi negosiasi alot antara mahasiswa dan pihak Sekretariat DPRK serta kepolisian, termasuk anggota dewan yang ada di sana, Ir Joni, yang mana mahasiswa ingin masuk ke gedung DPRK.

Para mahasiswa saat itu ingin memastikan atas tidak hadirnya 24 anggota dewan lainnya menemui mereka, apakah memang sedang tak ada di gedung tersebut.

Pasalnya, menurut penjelasan Wakil Ketua II DPRK Langsa, Ir Joni kepada para mahasiswa, bahwa anggota dewan lainnya saat ini sedang dinas di luar.

Selanjutnya para mahasiswa dengan tertib dan diatur oleh petugas, 10 orang secara bergiliran masuk ke dalam gedung langsung menuju lantai 2 ruang rapat kantor wakil rakyat tersebut.

Tribun Network: Mata Lokal Menjangkau Indonesia  

Masjidil Haram Tertutup Bagi Jamaah Pada Hari Arafah dan Idul Adha, Begini Teknis Haji Tahun Ini

Negara Lain Meneliti dan Mengembangkan Vaksin Covid-19 Sendiri, Mengapa Indonesia Pilih dari China?

Teriaki Anggota dewan 

Sebelumnya, mahasiswa meneriak minta anggota DPRK Langsa keluar dari gedung DPRK setempat untuk menemui mereka.

Hal ini dilakukan saat seratusan Aliansi Mahasiswa Kota Langsa, Rabu (22/07/2020) menggelar aksi demo ke gedung DPRK setempat.

Amatan Serambinewsmcom, sejak mahasiswa ini tiba ke gedung wakil rakyat itu, hanya ada satu Anggota DPRK setempat yang menyambut mereka, yaitu Wakil Ketua II DPRK, Ir Joni, sedangkan yang lainnya bekum terlihat.

Kondisi ini mulai memicu kemarahan mahasiswa yang telah lama menunggu anggota dewan lainnya turun dari gedung DPRK, guna menemui mahasiswa yang menyampaikan aspirasinya itu.

"Keluar kalian anggota dewan yang terhormat, temui kami dan hargai kami ada di sini. Kami kecewa mengapa hanya 1 orang yang keluar menemui kami," ujar seorang mahasiswa saat menyampaikan orasinya.

Apabila Anda anggota dewan terhormat tidak mau turun, kami yang masuk. Kami kemari menyampaikan aspirasi demi kepentingan rakyat bukan kepentingan pribadi," sebut seorang di antara mereka.

Bahkan mahasiswa membakar satu ban mobil di halaman gedung DPRKbLangsa yang mereka persiapkan sebelumnya, sambil menyanyikan yel-yel mahasiswa.

Tuntutan mahasiswa

Dilaporkan sebelumnya, ini sembilan poin tuntutan Aliansi Mahasiswa Kota Langsa, Rabu (22/07/2020) pagi ini menggelar aksi demo ke gedung DPRK Langsa.

Koordinator Aksi, Ali Iqbal, saat membacakan tututan itu.

Pertama menolak upaya sentralisasi kekuasaan melalui konsep omnibus law RUU Cipta Kerja yang menciderai semangag reformasi.

Kedua, menolak penyederhanaan regulasi terkait perizinan amdal dan aturan pertambangan yang mengancam kelestarian SDA jangka panjang serta mendesak untuk melaksanakan reforma agaria sejati.

Ketiga, menjamin kehadiran negara dalam terciptanya ruang kerja yang aman, bebas deskriminatif dan dapat memenuhi hak maupun perlindungan terhadap buruh.

Keempat, menolak sentralisasi sistem pengupahan buruh, potensi maraknya tenaga kerja outsourcing, serta dikebirinya hak-hak buruh, seperti cuti, jam kerja tidak jelas, dan PHK sepihak.

Kelima, menolak sektor pendidikan di masukkan kedalam omnibus law cipta kerja dan mendesak pemerintahan menghentikan praktik liberalisasi, privatisasi, dan komersialisasi pendidikan, serta wujudkan demokratisasi kampus.

Keenam, menolak RUU HIP.

Ketujuh, mendesak DPRK Kota Langsa untuk segera menyampaikan aspirasi mahasiswa Kota Langsa kepada DPR pusat paling lama 3 x 24 jam.

Kedelapan, meminta agar DPRK Kota Langsa mempublish minimal dua media cetak/online dalam
penyampaian aspirasi kami ke DPR RI.

Kesembilan, apabila point tuntutan kami tidak diindahkan maka kami akan turun ke jalan dengan
jumlah yang lebih besar. 

Aliansi mahasiswa ini berasal dari sejumlah kampus di daerah setempat diantaranya, Unsam Langsa, IAIN Langsa, Universitas Sains Cut Nyak Dhien Langsa, dan Poltokes Depkes Kota Langsa.

Sebelumnya para mahasiswa ini berkumpul di Lapangan Merdeka Langsa.

Selanjutnya sekitar pukul 10.15 WIB, mereka berjalan kaki menuju ke Gedung DPRK Langsa yang hanya berjarak sekira 100 meter dari Alun-alun itu. 

Mahasiswa membawa sejumlah poster yang mereka tuliskan di kertas karton dan kain. 

Di antaranya bertuliskan "Ada yang tegak, tapi bukan keadilan, revisi otak sebelum revisi RUU #Omni_busuk_law, tolak ombuds law # RIP demokrasi, DPR jangan tidur, reformasi korupsi, dan lainnya," 

Di halaman Gedung DPRK Langsa, para mahasiswa berorasi dan dijaga puluhan personel Satpam DPRK Langsa, Satpol PP, dan aparat Kepolisian setempat yang berbaju preman.

Sementara perwakilan rakyat Kota Langsa yang hadir di tengah para pendemo, Wakil Ketua II DPRK Langsa, Ir Joni, dan belum terlihat anggota dewan lainnya.

Hingga pukul 11.00 WIB aksi demo masih berlangsung. (*)


Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved