Info Haji 2020
Masjidil Haram Tertutup Bagi Jamaah Pada Hari Arafah dan Idul Adha, Begini Teknis Haji Tahun Ini
Masjidil Haram akan tetap tertutup untuk jamaah pada hari Arafah dan Idul Adha 1441 H/2020 M, sebagai bagian dari tindakan mencegah penyebaran virus.
Penulis: Zainal Arifin M Nur | Editor: Zaenal
SERAMBINEWS.COM, JEDDAH - Masjidil Haram akan tetap tertutup untuk jamaah pada hari Arafah dan Idul Adha 1441 H / 2020 M.
Ini merupakan bagian dari tindakan pencegahan untuk meminimalisir penyebaran pandemi coronavirus.
Pengumuman ini disampaikan Mayjen Mohammed Bin Wasl Al-Ahmadi, asisten komandan pasukan keamanan haji untuk Masjidil Haram dan bangunannya, pada hari Selasa (21/7/2020).
“Penangguhan shalat di Masjidil Haram dan bangunan luarnya akan berlanjut. Kami mengundang orang-orang Mekah untuk berbuka puasa pada hari Arafat di rumah mereka,” kata Mohammed Bin Wasl Al-Ahmadi, seperti dilansir saudigazette.com.sa, Rabu (22/7/2020).
Mayor Jenderal Al-Ahmadi membuat pernyataan selama konferensi pers di mana ia mengumumkan selesainya tahap pertama perencanaan persiapan musim haji tahun ini.
Dia mengatakan bahwa rencana keamanan untuk haji tahun ini berfokus pada aspek organisasi, keamanan, kemanusiaan, dan kesehatan.
“Kami terutama berfokus pada aspek kesehatan tahun ini karena situasi yang luar biasa. Tahap-tahap yang tersisa akan dilaksanakan dalam beberapa hari mendatang,” kata Mayjen Al-Ahmadi.

Dia mengatakan bahwa mekanisme baru telah dibuat untuk mengontrol masuk dan keluarnya jamaah haji ke Masjidil Haram untuk memastikan jarak sosial.
Sebagai bagian dari tindakan pencegahan, jalur untuk mengelilingi Ka'bah (Tawaf) dan Sai (ritual berjalan) antara bukit Safa dan Marwah telah ditentukan.
“Hanya mereka yang memiliki izin resmi akan diizinkan untuk memasuki area Masjidil Haram,” kata Mayjen. Al-Ahmadi.
• Arab Saudi Gelar Ibadah Haji Skala Kecil pada 29 Juli 2020, Terbatas untuk Seribu Jamaah
• Alternatif Haji Tanpa ke Tanah Suci
Karantina Sebelum ke Mekah
Sementara itu, website berbahasa Indonesia, Saudinesia.com yang mengutip haramainsharifain memberitakan, Kementerian Haji dan Umrah Arab Saudi mengharuskan bagi calon jemaah haji tahun ini dan telah mengantongi izin (tasreh) agar melakukan karantina di rumah selama 7 hari sebelum berangkat ke Mekah.
Karantina ini mulai dari 27 Dzulqadah (18 Juli) hingga 3 Dzulhijjah, sebagaimana instruksi Kementerian Kesehatan.
Kementerian Kesehatan juga mulai menghubungi para calon jemaah haji, dengan mengunjungi ke rumah masing-masing.
Mereka akan mendapat pemeriksaan medis, di antaranya vaksinasi demam dan influenza, serta memberi setiap calon haji gelang pintar “safe.”