Shalat Jumat Perdana Setelah 86 Tahun, Jamaah Hadir di Hagia Sophia Diperkirakan Capai 1.500 Orang

SERAMBINEWS.COM - Hagia Sophia (Aya Sofia) akan menggelar ibadah shalat jumat pertamanya esok hari, Jumat (24/7/2020) setelah dialihfungsikan dari status lamanya.

Shalat jumat ini menjadi ibadah pertama di Hagia Sophia sebagai masjid, setelah sebelumnya tahun menyandang status museum selama 86 tahun.

Diperkirakan, sekitar 1.500 jamaah akan hadir dan ikut melaksanakan shalat jumat pada pergelaran sekaligus menjadi upacara pembuka esok hari.

• Berpura-pura Meninggal Hadapi Istri Boros, Pria di Amerika Ini Dapat Sumpah Serapah dari Keluarga

Termasuk tokoh-tokoh terkemuka, yakni Presiden Recep Tayyip Erdogan dan pemimpin Partai Gerakan Nasionalis (MHP) Devlet Bahceli seperti dikutip dari Anadolu Agency, Kamis (23/7/2020).

Selain tokoh terkemuka dalam negeri, pemerintah Turki juga turut mengundang banyak pejabat tinggi dari negara asing lainnya.

• VIDEO - Kunjungi Hagia Sophia, Edorgan Disambut Aplus Masyarakat Turki

Seperti presiden dari negara Azerbaijan dan Qatar yang diharapkan dapat hadir dalam pembukaan dan ibadah shalat jumat tersebut.

Sejumlah persiapan masih terus dijalankan sebelum pintu Hagia Sophia dibuka esok hari untuk ibadah pertamanya.

Dikutip dari Hurriyet Daily News, ibadah shalat jumat yang diperkirakan akan dihadiri oleh 1.500 jamaah esok hari akan dilaksanakan sejalan dengan langkah-langkah pencegahan virus corona.

• Keluar dari Pekerjaan, Wanita Cantik Ini Memilih Hidup Seperti Anjing, Begini Alasannya 

Untuk itu, Otoritas Turki meminta setiap jamaah yang hadir nantinya tetap menggunakan masker wajah dan mencuci tangan.

Sementara sajadah seperti dilaporkan oleh Hurriyet Daily News akan disediakan oleh pengurus dan dibagikan kepada masing-masing jamaah.

Media tersebut juga melaporkan bahwa sajadah yang akan dipakai di Hagia Sophia terbuat dari 100 persen woll asli.

• Turki Undang Para Pemimpin Dunia Untuk Shalat Jumat Perdana di Hagia Sophia

Sajadah itu didesain dengan membawa motif era kesultanan ottoman pada abad ke-17.

Namun, tidak ada laporan apakah sajadah ini yang akan digunakan pada ibadah shalat jumat yang akan diselenggarakan esok hari.

Hingga berita itu diturunkan oleh Hurriyet Daily News, Selasa (21/7/2020), sajadah itu masih diproduksi oleh salah satu pabrik pertama Turki di Provinsi Manisa Barat yang ditenun dengan menggunakan mesin.

Sementara itu, selama pelaksanaan ibadah termasuk shalat lima waktu nantinya, ikon-ikon kristen akan ditutup dengan menggunakan tirai.

• Ayah Tewas Ditangan Anak Kandung, Pelaku Sempat Pangku Jasad Korban Sambil Menangis Tersedu