Viral Medsos
‘Nak Pulanglah, Ibu Kangen’, Kisah Seorang Ibu yang Hidup dari Upah Rp 1.000 Sekali Pijat
Sungguh miris melihat kondisi mbah Saminem di usia yang senja ini masih harus hidup dalam kegelapan ditengah negara yang bergeliat menuju negara maju.
Penulis: Agus Ramadhan | Editor: Safriadi Syahbuddin
SERAMBINEWS.COM – Di usia yang tua, keinginan terbesar orang tua adalah dapat berkumpul dengan anak-anaknya.
Mengabiskan waktu tua bersama anak dan cucu adalah momen kebahagian orang tua sebelum menutup usia.
Namun sayang, kebahagian itu tak pernah dirasakan oleh seorang nenek di Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur yang bernama Mbah Saminem.
Mbah Saminem yang tinggal seorang diri di sebuah bangunan rumah yang berlantaikan tanah dan di sanalah mbah Saminem tidur sehari-hari yang hanya beralaskan tikar.
Sungguh miris melihat kondisi mbah Saminem, di usia yang senja ini masih harus hidup dalam kegelapan di tengah negara yang bergeliat menuju maju.
Selain itu, mbah Saminem hidup seorang diri di rumah minim pencahayaan itu.
• Kisah Relawan Covid-19 asal Gayo di RS Wisma Atlet, Rela Tinggalkan Anak Istri Demi Ribuan Nyawa
• Kisah Sukamto Pedagang Hewan Kurban yang Gelisah, 70 Ekor Kambing Belum Ada yang Laku H-7 Idul Adha
• Kisah Wanita Jatuh Cinta Pada Pria Gelandangan Tidur Beralas Kotak, Kini Kehidupannya Berubah Total
Untuk mencukupi kebutuhan hidupanya, ia terpaksa mengharapkan uluran tangan dari tetangganya.
Dalam tayangan kanal Youtube Cak Budi Official yang diunggah pada Selasa (21/7/2020) itu, mbah Saminem mengatakan bahwa yang memberi makanan setiap hari adalah tetangga sebelah rumahnya.
“Sudah makan, makannya sama sayuran itu. Yang masak anak sebelah sungai,” kata mbah Saminem dalam Bahasa Jawa.
Rindu Sang Anak
Mbah Saminem menceritakan bahwa ia memiliki dua orang anak yang tak pernah pulang untuk melihatnya yang telah tua renta.
“Namanya Lasemi dan Untung. Lasemi adiknya Untung,” kata mbah.
Tiba-tiba, mbah Saminem berlinang air mata. Ia meminta sang anak dan cucunya agar datang dan melihat kondisinya.
“Anak cucuku datangi saya,” kata mbah di balik tangisan kerinduanya.
• Kisah Wanita Lawan Kanker Sampai Tulang Berlubang, Anak Bungsu Pun Tak Sempat Rasa ASI Ibu