Ribuan Jamaah Hadiri Shalat Jumat Pertama di Masjid Hagia Sophia dalam 86 Tahun
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan dilaporkan juga turut menghadiri salat Jumat di Hagia Sophia untuk pukul 1 siang waktu setempat.
Erdogan juga tak ketinggalan mengumumkan perubahan status bangunan yang dulunya merupakan katedral Bizantium Kristen selama 900 tahun itu, sebelum direbut oleh Ottoman dan berfungsi sebagai masjid hingga 1934.
Presiden Erdogan dijadwalkan menghadiri shalat Jumat di Hagia Sophia, bersama beberapa ratus tamu undangan.
Selama 17 tahun masa kepemimpinannya, Erdogan telah memperjuangkan pengembalian status Hagia Sophia menjadi masjid.
Perubahan status ini telah memicu kritik tajam dari para pemimpin gereja, yang mengatakan konversi ke masjid berisiko memperdalam perpecahan agama.
Namun Turki meyakinkan situs bersejarah ini tetap terbuka untuk umum, dan ornamen Kristianinya tetap dilindungi.
Erdogan telah membentuk kembali republik Turki modern, yang didirikan hampir seabad lalu oleh Mustafa Kemal Ataturk.
Contoh kebijakan lain yang diterapkannya adalah mencabut larangan jilbab di tempat umum, mengadakan pendidikan agama, dan menjinakkan militer Turki yang pernah jadi benteng sekuler Ataturk.
Di dalam Hagia Sophia, ornamen Kristiani yang berkilauan menghiasi kubah besar dan aula tengah, akan ditutup tirai hanya selama waktu shalat.
Pada Jumat pagi, Hagia Sophia sudah diwarnai dengan lantunan ayat suci Al Quran daris seorang ulama berjubah putih.
Ia duduk di atas karpet biru yang baru saja dipasang pekan ini sebelum shalat Jumat.
Turki Tunjuk 3 Imam untuk Masjid Agung Hagia Sophia, Salah Satunya Profesor Hukum Islam
Turki pada Kamis kemarin (23/7/2020) menunjuk 3 imam untuk Masjid Agung Hagia Sophia.
Salah satu dari imam itu adalah seorang profesor kajian hukum Islam.
Kepala Otoritas Agama Turki, Ali Erbas pada Kamis (23/7/2020) mengumumkan pengangkatan 3 imam yang akan memimpin shalat di Hagia Sophia.
Tiga imam itu di antaranya Mehmet Boynukalin, seorang profesor hukum Islam di Universitas Marmara Istanbul, Ferruh Mustuer dan Bunjamin Topcuoglu yang mana keduanya berasal dari masjid Istanbul lainnya.