Seniman Berkarya
Panggung Seni Virtual dan Fasilitasi Karya Seniman Aceh Sangat Membantu di Masa Pandemi
Program panggung seni virtual Taman Seni dan Budaya Aceh dan Fasilitasi Karya Seniman Aceh (FKSA) dari Disbudpar Aceh memperoleh apresiasi dari...
Penulis: Fikar W Eda | Editor: Jalimin
Laporan Fikar WEda | Banda Aceh
SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH – Program panggung seni virtual Taman Seni dan Budaya Aceh dan Fasilitasi Karya Seniman Aceh (FKSA) dari Disbudpar Aceh memperoleh apresiasi dari seniman musikalisasi puisi Rahmad Sanjaya. Ia mengatakan program tersebut memberi arti yang sangat besar bagi seniman Aceh di tengah pandemi Covid-19.
“Itu program sangat berarti bagi seniman. Karena selama ini belum pernah seniman Aceh mendapat program seperti ini sejak pandemi. Kita para seniman yang sudah lama tidak aktif karena adanya pembatasan pertunjukan, dengan program ini, bisa menumpahkan karya lagi,” kata Rahmad Sanjaya yang akrab dipanggil Jay.
Jay bersama kelompok musik Batas yang dipimpinnya ikut ambil bagian dalam program seni virtual tersebut.
Kelompok ini mempersembahkan beberapa karya musikalisasi puisi yang ditayangkan melalui youtube Taman Budaya Aceh pada 21 Juli 2020 lalu.
• Perang Dunia Ketiga Diprediksi Akan Meletus di Laut China Selatan, Ahli Beberkan Simulasinya
• Ibu-ibu Petani di Singkil Perlu Bimbingan, Bupati: Penyuluh Turun Setiap Hari atau Saya Evaluasi
Jay mengatakan, dirinya dan dan kawan-kawan seniman sangat terbantu dengan program seni virtual tersebut, mengingat seniman merupakan kelompok yang terdampak langsung dari pandemi Covid-19.
“Program pertunjukan kami yang sudah dirancang jauh-jauh hari harus dibatalkan. Kami tiba-tiba tidak bisa berkreasi lagi untuk menghidupi dapur. Karenanya, kita minta pemerintah Aceh menyediakan fasilitas untuk pentas seniman dengan memanfaatkan media digital. Dengan cara seperti ini, kami tetap bisa berkarya, dan mendapat penghasilan,” jelas Jaya.
Pemerintah Aceh melalui UPTD Taman Seni dan Budaya Aceh serta Disbudpar Aceh mengalokasikan anggaran terbilang besar, Rp 2,1 miliar untuk membantu para seniman tetap beraktivitas melalui panggung virtual dan Fasilitasi Karya Seniman Aceh.
Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Aceh, Jamaluddin SE MSi Ak mengatakan dana Rp 1,7 miliar disalurkan melalui program UPTD Taman Seni dan Budaya Aceh dan termasuk biaya pengelolaan Taman Budaya, serta even virtual pertunjukan seni dari seniman-seniman Aceh.
Sementara yang Rp 400 juta dialokasikan program seniman berkarya yang dikelola Bidang Bahasa dan Seni Disbudpar Aceh dengan kegiatan “Fasilitasi Karya Seniman Aceh.”
Jamaluddin menjelaskan, anggaran besar yang disediakan Pemerintah itu dalam rangka mengisi ruang kreatif yang sempat terkendala akibat pandemi.
Kepala Taman Seni dan Budaya Aceh Elly Zuarni menjelaskan untuk program panggung virtual tahap pertama telah selesai dikerjakan dan tinggal jadwal penayangan melalui Youtube.
"Setelah ini kita lanjut ke tahap kedua, tentu setelah kami melaporkan kegiatan tahap pertama, dan dievaluasi," ujar Elly Zuarni. Ia mengatakan, karena anggaran terbatas, tidak bisa memenuhi seluruh program seni.
"Kita ingin program ini diikuti oleh seniman sebanyak-banyaknya, tapi apalah daya, kemampuan anggaran terbatas," ujar Elly Zuarni.
Kepala Bidang Bahasa dan Seni Disbudpar Aceh Suburhan, menambahkan program FKSA melibatkan satu tim penyeleksi karya yang berasal dari para seniman senidiri. Karya-karya yang lolos seleksi akan mendapatkan fasilitas. Karya dalam bentuk virtual dan berlangsung sampai akhir Agustus 2020.(*)
• Hotman Paris Ungkap Hanya 2 Artis Ini yang Berani Bayar Mahal Jasanya: Yang Lain Terlalu Murah
• Pendaftaran Kartu Prakerja Gelombang 4 Dibuka Akhir Bulan Ini, Simak Cara Daftarnya
• VIDEO - Kocak! Dilempari Cicak, Bapak Latah Tak Sengaja Gampar Orang di Sebelahnya