Takluknya Konstatinopel Ternyata Jadi Awal Penjajahan Bangsa Eropa di Nusantara, Ini Sejarahnya

siapa sangka, bahwa peristiwa yang dianggap mengubah jalannya sejarah dengan sangat luar biasa tersebut berdampak buruk bagi nusantara.

Editor: Amirullah
kemdikbud.go.id
Masa Kolonial di Indonesia 

Setelah Orhan, sultan yang berkuasa yakni Sultan Murad I (1360), Sultan Bayazid I (1389), Sultan Muhammad I (1413) dan Sultan Murad II (1421).

Baru setelah kepemimpinan Sultan Muhammad II (1451), Turki Usmani merebut Konstantinopel, ibu kota Byzantium.

Konstatinopel dijadikan ibu kota oleh Turki Usmani. Namanya diganti jadi Istanbul.

Dengan dikuasainya Istanbul, Turki Usmani makin mudah menguasai daerah-daerah di Semenanjung Balkan.

Kerajaan Usmani mencapai puncak kejayaan pada abad ke-16 pada masa pemerintahan Sultan Salim I.

Salim I memfokuskan ekspansi ke arah Selatan Turki. Ia mempersatukan Baghdad, Kairo, dan sisa-sisa kekuasaan Byzantium dalam satu kekuasaan.

Pada abad ke-15 hingga abad ke-17, Turki Usmani menjadi kekhalifan Islam terpenting di Timur Tengah dan Semenanjung Balkan.

 FOLLOW US ON INSTAGRAM:

()

Wilayah Kekaisaran Turki UsmaniEncyclopaedia Britannica

Setelah Sultan Salim I wafat, Sultan Sulaiman I naik tahta pada 1520.

Di bawah kekuasannya, Turki Usmani berhasil menguasai Lembah Sungai Nil di Mesir dan Lembah Sungai Furat, hingga ke Gibraltar.

Di masa ini, ajaran Islam berkembang pesat. Kebudayaan dan perdagangan juga mengalami kemajuan.

Begitu pula kesusastraan dan ilmu pengetahuan. Rakyat hidup sejahtera.

Namun, siapa sangka, di balik kejayaan Khilafah Utsmaniyah, ada dampak buruk yang harus dirasakan rakyat Indonesia.

Dalam buku Sejarah Indonesia Modern 1200-2004 (2005) karya MC Ricklefs, dipaparkan beberapa alasan penjelajahan samudera dan akhirnya datang ke Indonesia.

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved