Breaking News

Berita Luar Negeri

Turki Kutuk Pembakaran Benderanya di Yunani, Ekstrimis Protes Hagia Sophia Jadi Masjid

Kelompok itu membakar bendera Turki setelah berkumpul di luar Gereja Agia Sofia di Thessaloniki, yakni gereja yang dibangun dengan struktur bangunan s

Penulis: Yeni Hardika | Editor: Muhammad Hadi
AFP/Sakis MITROLIDIS
Seorang demonstran membakar bendera Turki di depan sebuah gereja untuk memprotes Hagia Sophia dirubah dari museum menjadi masjid di Thessaloniki, Yunani, Jumat (24/7/2020). 

"Kami sangat mengutuk bahwa pemerintah Yunani dan anggota parlemen memprovokasi publik melalui pernyataan bermusuhan mereka,“ kata Hami Aksoy, juru bicara Kementerian Luar Negeri, dikutip dari Anadolu Agency.

“Mereka secara terbuka membiarkan pembakaran bendera kami yang mulia di Thessaloniki," lanjutnya.

Aksoy mengatakan, Yunani sekali lagi telah menunjukkan permusuhan terhadap Islam dan Turki, dengan dalih protes atas kembalinya status Hagia Sophia sebagai masjid.

"Para pemimpin rasis ini, yang tidak belajar dari sejarah dan tidak menghormati bendera kita yang mulia, harus mengingat nasib mereka di Laut Aegea," tegas Aksoy.

Yunani Sebut 24 Juli Sebagai Hari Berkabung Setelah Hagia Sophia Gelar Shalat Jumat

"Yunani harus bangun dari mimpi Bizantium, yang telah gagal selama 567 tahun, dan menyingkirkan frustrasinya," tambahnya.

Aksoy mencatat penindasan Yunani terhadap minoritas muslim Turki di negara Yunani sudah diajukan ke Pengadilan Hak Asasi Manusia Eropa.

Yunani juga satu-satunya negara Eropa yang tidak memiliki masjid di ibukotanya dan telah mengabaikan pembongkaran masjid bersejarah di wilayahnya.

Lebih lanjut, Aksoy mengatakan bahwa pembukaan Masjid Hagia Sophia sebagai tempat peribadatan sudah sesuai dengan keinginan bangsa Turki.

Gadis ini Ceritakan Ibu Bapaknya Berpisah, Bekerja Sendiri untuk Kuliah Karena Ayah Stroke

"Masjid Hagia Sophia, seperti aset budaya lainnya di tanah kami, milik Turki, dan itu akan selamanya menjadi milik kami dan dalam perlindungan kami," Ujarnya.

Dia juga menekankan bahwa pembukaan Masjid Hagia Sophia untuk ibadah sesuai dengan persyaratan dan esensi dari Konvensi UNESCO 1972 tentang Perlindungan Warisan Budaya dan Alam Dunia.

“Sejalan dengan komitmen Turki terhadap semua hak dan kebebasan beragama, dan tradisi toleransinya, Masjid Hagia Sophia, tempat beribadah bagi Islam, yang merupakan agama perdamaian dan merangkul semua agama, akan terus terbuka untuk semua orang mulai sekarang. terus, ” pungkas Aksoy. (Serambinews.com/Yeni Hardika)

BREAKING NEWS - Warga Aceh Barat Ditemukan Dalam Kondisi Leher Ditebas

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved