Breaking News

Viral Medsos

Cara Polisi Ekuador Hukum Warga tak Pakai Masker, Dipermalukan dengan Tarian Peti Mati

Seperti terekam dalam video, terlihat beberapa polisi pria berpakaian rapi dengan mengenakan kemeja putih dan warna celana yang tampak seragam.

Penulis: Yeni Hardika | Editor: Muhammad Hadi
YOUTUBE/VIDEO TREE
Tangkapan layar video polisi Ekuador lakukan tarian peti mati terhadap salah satu warga yang tidak memakai masker. (Youtube/Video Tree) 

SERAMBINEWS.COM - Demi menertibkan rakyatnya, Ekuador punya cara tersendiri dalam memberi hukuman bagi warga yang tak patuh dengan aturan dan protokol kesehatan covid-19.

Hukumannya ialah seperti terekam dalam video yang baru-baru ini viral, yaitu dipermalukan dengan tarian peti mat.

Video tersebut diketahui diunggah oleh kanal YouTube Video Tree, Sabtu (25/7/2020).

“Penari Peti Mati dan Covid-19 Virus Maskot 'Pandemic Shaming' Anti-Masker di Ekuador!,” tulis kanal YouTube tersebut pada unggahan videonya.

Seperti terekam dalam video, terlihat beberapa polisi pria berpakaian rapi dengan mengenakan kemeja putih dan warna celana yang tampak seragam.

Para polisi ini menari tarian peti mati di tengah jalan, mengelilingi sosok warga berjenis kelamin pria yang pada saat itu tidak mengenakan masker.

Pemuda Yahudi Lempar Bom Molotov ke Masjid di Hebrew, Dinding Dipenuhi Coretan Anti-Palestina

Warga ini diangkat lalu diayunkan seperti layaknya tarian peti mati atau coffin dance yang dipopulerkan oleh sekolompok penari dari Ghana.

Tarian itu juga diiringi oleh musik khas coffin dance serta dilengkapi dengan peti mati yang diletakkan tak jauh dari posisi mereka.

">

Ada juga sosok yang mengenakan kostum virus ikut menari bersama para petugas.

Sementara itu, disekeliling mereka ada beberapa warga yang berkumpul dan merekam aksi unik para petugas itu.

Setelah selesai dipermalukan melalui tarian peti mati, seorang polisi dengan seragamnya kemudian menghampiri dan memberikan masker untuk warga tersebut.

Menurut kanal YouTube Video Tree, yang dilakukan oleh para petugas ini disebut sebagai ‘pandemic Shaming’.

Ini Dia Dilraba Dilmurat, Artis Keturunan Ugihur Tercantik di Asia

Yaitu tindakan membuat malu pelanggar guna menyadarkan publik terhadap protokol kesehatan terkait pandemi covid-19.

Ekuador menjadi salah satu negara yang terkena dampak buruk akibat pandemi covid-19.

Dikutip dari BBC, pada pertengahan bulan April 2020 lalu, pemerintah negara ini sempat mencatat setidaknya ada 5000 lebih kasus kematian akibat covid-19.

Sementara penduduk Ekuador hanya berjumlah 17,5 juta jiwa.

Buruknya lagi, pandemi yang bergejolak di negara itu bahkan sempat melumpuhkan layanan kesehatan mereka.

Itu menyebabkan pasien dengan kondisi kesehatan lainnya tidak mendapat layanan kesehatan yang memadai.

Viral, Tangis Curhat Pria Ditolak Gebetan, Sudah Beli 36 Kali Roti Bakar, Malah Pilih Cinta Lain

Bahkan, beberapa jenazah korban covid-19 dilaporkan banyak tergeletak di pinggir jalan dengan kondisi hanya dibungkus plastik atau dalam peti jenazah.

Hingga kini, kasus yang tercatat di Equador berdasarkan data real time John Hopkins University, kasus yang terinfeksi covid-19 sebanyak 80.694.

Sedangkan jumlah kematian akibat covid-19 yang terjadi di negara itu dilaporkan sebanyak 5.515 kasus. (Serambinews.com/Yeni Hardika)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved