Berita Luar Negeri

Bertengkar Hingga ke Luar Angkasa, AS dan Inggris Tuding Rusia Kembangkan Senjata Anti-Satelit

Tuduhan AS dan Inggris ini muncul setelah Rusia melakukan uji coba penembakan senjata anti-satelit di ruang angkasa

Editor: Muhammad Hadi
AFP/Kirill KUDRYAVTSEV
ILUSTRASI peluncuran satelit Rusia. 

SERAMBINEWS.COM - Amerika Serikat (AS) dan Inggris menuding Rusia melakukan propaganda di luar angkasa.

Tuduhan ini muncul setelah Rusia melakukan uji coba penembakan senjata anti-satelit di ruang angkasa.

Namun Rusia membantah tudingan itu.

Moskow merspons setelah Komando Luar Angkasa AS pada hari Kamis itu, menuduh Negeri Beruang Merah itu melakukan uji coba penembakan senjata anti-satelit di ruang angkasa dan memperingatkan bahwa ancaman dari sistem ruang angkasa AS justru semakin nyata, serius dan meningkat (real, serious and increasing).

Kepala Direktorat Antariksa Inggris, Air Vice-Marshal Harvey Smyth, juga menanggapi aksi Rusia itu dalam akun Twitternya dengan mengatakan bahwa tindakan semacam ini mengancam penggunaan ruang angkasa secara damai.

UPDATE Covid-19 Aceh: Kasus Positif 193, Sembuh 94 Orang, 10 Meninggal Dunia

Kementerian luar negeri Rusia bersikeras pada komitmen Moskow tetap pada komitmen mendukung ruang angkasa untuk digunakan secara non-diskriminatif, untuk studi dan tujuan damai.

"Kami menyerukan rekan-rekan AS dan Inggris untuk menunjukkan profesionalisme dan alih-alih melakukan serangan informasi propaganda, duduklah untuk pembicaraan," kata kementerian itu dalam sebuah pernyataan, Jumat seperti dilansir Al Jazeera.

Kubah Masjid Baitul Amal di Paya Bakong Rusak Parah Akibat Puting Beliung

AS mengatakan Rusia melakukan uji non-destruktif senjata anti-satelit berbasis ruang.

"Jelas ini tidak dapat diterima," ujar negosiator perlucutan senjata AS Marshall Billingslea di akun Twitternya.

Ia menambahkan bahwa itu akan menjadi masalah utama yang dibahas minggu depan di Wina, di mana ia sedang dalam pembicaraan tentang penerus perjanjian perjanjian START Baru.

Perjanjian itu membatasi hulu ledak nuklir AS dan Rusia - dua negara adidaya era Perang Dingin.

Kementerian Luar Negeri Rusia mengatakan tes yang dilakukan oleh kementerian pertahanan negara itu pada 15 Juli  tidak menciptakan ancaman bagi peralatan ruang angkasa lainnya dan yang paling penting, tidak melanggar norma atau prinsip hukum internasional.

Sebaliknya menuduh AS dan Inggris bergerak untuk mengembangkan persenjataan anti-satelit.

Trans Koetaradja Akan Lengkapi Jalur Disabilitas di Halte Portabel

"AS dan Inggris secara diam-diam melakukan uji coba sendiri", katanya.

Mengomentari tuduhan sebelumnya , Juru bicara Kremlin Dmitry Peskov mengatakan Rusia mendukung demiliterisasi penuh ruang angkasa dan tidak mendasarkan segala jenis senjata di ruang angkasa.

Halaman
12
Sumber: Kontan
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved