Banjir di Subulussalam
Cuaca Ekstrem Landa Subulussalam, Ini Titik Rawan Longsor yang Harus Diwaspadai Pengendara
Cuaca ekstrem ini kerap menimbulkan longsor di lintas Subulussalam-Pakpak Bharat tepatnya kawasan Kedabuhen Jontor-Lae Ikan, Kecamatan Penanggalan.
Penulis: Khalidin | Editor: Taufik Hidayat
Iwan mengatakan pihaknya memang terus stanby untuk mengantisipasi bencana longsor, pohon tumbang termasuk banjir.
Menurut Iwan, sejauh ini ada sejumlah titik badan jalan rawan longsor di wilayah Subulussalam. Berdasarkan datanya PJN wilayah II lokasi rawan longsor yakni di ruas Subulussalam batas provinsi Sumatera Utara.
Lokasi itu berada di KM 610-617 Kota Subulussalam sekitar desa Jontor dan Lae Ikan Kecamatan Penanggalan.
“Lokasi paling rawan longsor ada delapan kilometer jalur nasional ini berada di perbatasan Aceh Medan tepatnya Jontor dan Lae Ikan, Penanggalan, Kota Subulusssalam,” terang Iwan
Kecuali itu, kata Iwan ada beberapa titik rawan bencana banjir seperti di Desa Danau Tras, Kecamatan Simpang Kiri, Desa Bulu Sema, Kecamatan Suro, Aceh Singkil, Desa Biskang dan Sosor.
Jadi, kata Iwan selain rawan banjir, musim penghujan dan cuaca ekstrem, juga memicu bencana lain.
Iwan pun mengimbau warga Aceh yang melakukan perjalanan ke Medan Sumatera Utara di lintasan Subulussalam untuk lebih waspada tanah longsor yang kerap terjadi di jalur tersebut.
• Ini Jumlah Kerusakan Sementara Rumah Warga Akibat Puting Beliung di Paya Bakong Aceh Utara
• Semua Kapal Rute Banda Aceh-Sabang Libur Dua Hari Mulai 30-31 Juli
• Pansus DPRA Temukan Beberapa Proyek Dana Otsus 2019 Terjadi Kelebihan Bayar
Pada bagian lain Iwan menjelaskan, jalur nasional Aceh-Medan via Subulussalam di Jontor dan Lai Ikan itu rawan longsor lantaran sepanjang jalan berada di lereng pebukitan dan tanahnya labil serta.
Sementara di sisi sebelah kanan arah Medan terdapat jurang dengan kedalaman puluhan meter. Menurut Iwan, hampir tiap hari hujan deras terus di Subulussalam, ada beberapa titik bukit-bukit yang rawan longsor dan menimbun jalan.
Ditambahkan, cuaca ekstrem berupa hujan deras akhir-akhir ini memicu tebing tanah pegunungan Lae Ikan labil dan rawan longsor. Longsor kerap terjadi pada sore menjelang maghrib hingga tengah malam.
Karena itu, para pengguna jalan diminta lebih waspada dan apabila hujan lebat mengguyur disarankan agar tidak memaksa melintas karena dikuatirkan terjadi longsor.
Pihak PJN Wilayah II, sendiri menurut Iwan tetap siaga jika sewaktu-waktu terjadi bencana di sana.
”Tapi kita terus mengimbau warga yang sedang melakukan perjalanan dari Aceh ke Medan atau sebaliknya agar berhati-hati saat melintas di kawasan Lae Ikan-Pakpak Bharat karena sangat rawan longsor apalagi musim hujan seperti sekarang,” imbau Iwan.
Pantauan Serambinews.com hujan dengan intensitas tinggi terus mengguyur wilayah Subulussalam beberapa pekan terakhir ini bahkan pada malam hari.
Cuaca di Subulussalam saban sore diselimuti awan hitam yang diiringi guyuran hujan berpertir serta angin kencang. Hingga berita ini disusun pun Subulussalam masih diguyur hujan deras.