Berita Aceh Tamiang
Istana Karang Jadi Pusat Wisata dan Edukasi di Aceh Tamiang
Istana Karang diharapkan menjadi sebagai pusat wisata sejarah dan edukasi yang di kemudian hari bisa dijadikan objek penelitian akademis.
Penulis: Rahmad Wiguna | Editor: Taufik Hidayat
Laporan Rahmad Wiguna | Aceh Tamiang
SERAMBINEWS.COM, KUALASIMPANG – Legal and Relation Pertamina EP Rantau Field, Fandi Prabudi menegaskan pemugaran Istana Karang bertujuan untuk melestarikan cagar budaya dan sejarah panjang Kabupaten Aceh Tamiang.
Pertamina dijelaskannya telah memproyeksikan Istana Karang sebagai pusat wisata sejarah dan edukasi yang di kemudian hari bisa dijadikan objek penelitian akademis.
“Ternyata Aceh Tamiang ini memiliki sejarah yang menarik, sayangnya belum banyak generasi muda kita yang mendalaminya,” kata Fandi saat mendampingi Sekdakab Aceh Tamiang Basyaruddin meninjau pemugaran Istana Karang, Selasa (28/7/2020).
Fandi mengungkapkan salah satu sejarah yang perlu diwariskan kepada generasi muda ialah pertempuran antara satu pleton tentara Indonesia melawan serbuan tentara Belanda yang mencoba menduduki Aceh Tamiang.
“Kalau tidak salah itu pada masa agresi Belanda pertama, dan Aceh Tamiang menjadi satu-satunya daerah yang tidak bisa ditundukan oleh penjajah ketika itu,” kata Fandi.
Fandi menambahkan monumen pertempuran tersebut saat ini sudah didirikan di Kantor Pertamina EP Rantau Field.
Dia pun sudah merencanakan replika monumen yang mengisahkan aksi heroik ini juga akan didirikan di Istana Karang.
“Termasuk pompa angguk yang kita dirikan di Istana Karang. Itu merupakan replika sumur minyak pertama di Aceh itu ada di Aceh Tamiang, tepatnya Rantau (R1) pada 1928,” bebernya.
Selain kisah yang menjadi sejarah ini, keunikan Aceh Tamiang yang masih terpelihara hingga kini ialah tuntong laut.
Di Indonesia kata dia, hewan ini hanya ditemukan di dua daerah, yakni di kawasan Kalimantan dan Aceh Tamiang.
“Generasi muda kita perlu tahu ini agar terpanggil untuk merawatnya. Jangan sampai binatang yang sangat langka ini menjadi punah. Ini kan bisa menjadi ikon kita,” sambungnya.
Fandi berhasrat seluruh warisan budaya dan sejarah ini akan terangkum di Istana Karang.
Keberadaan istana yang telah lama terbengkalai ini diharapkannya akan menjadi daya tarik bagi peneliti muda yang ingin mendalami kebudayaan dan sejarah Bumi Muda Sedia.(*)
• Lima Campuran Kunyit Ini Bisa Mengecilkan Jerawat Hingga Memutihkan Kulit
• Klub Liga 1 Bermarkas di Yogyakarta, PSSI Siap Beri Fasilitas Gratis
• Viral, Pramugari Cantik Tetap Shalat dalam Pesawat, Netizen Terpesona dengan Wajahnya yang Teduh
• Mengenal Sosok Dilraba Dilmurat, Wanita Tercantik Asia, Aktris China Keturunan Uighur