Gelar Srikandi Cut Nyak Cahaya Jeumpa untuk Hj Rizayati

Ridhwan juga mengungkapkan, gelar Srikandi Cut Nyak Cahaya Jeumpa diberikan kepada Hj Rizayati karena sangat peduli terhadap sesama

Editor: bakri
DOK PT IMZA RIZKY JAYA
Ulama kharismatik Aceh, Tgk Muhammad Amin (Abu Tumin), mempeusijuek (menepungtawari) Hj Rizayati SH MM dan suaminya Imran Abdul Hamid, dalam penobatan gelar adat kepada mereka di Kompleks Makam Raja Jeumpa, kawasan Desa Blang Seupeng, Kecamatan Jeumpa, Kabupaten Bireuen, Selasa (28/7/2020). 

* Dinobatkan oleh Ulama Kharismatik dan Tokoh Adat

Ridhwan juga mengungkapkan, gelar Srikandi Cut Nyak Cahaya Jeumpa diberikan kepada Hj Rizayati karena sangat peduli terhadap sesama. Kegiatan sosial dan kemanusiaan yang digagas Hj Rizayati benar-benar dapat dirasakan manfaatnya oleh masyarakat. Terlebih, dalam kesulitan ekonomi akibat terdampak wabah Covid-19 sejak empat bulan lalu.

Owner PT Imza Rizky Jaya (IRJ) Group yang juga penggagas Program Indonesia Terang, Hj Rizayati SH MM, dinobatkan sebagai Srikandi Cut Nyak Cahaya Jeumpa, dalam acara pengukuhan di Kompleks Makam Raja Jeumpa, kawasan Desa Blang Seupeng, Kecamatan Jeumpa, Kabupaten Bireuen, Selasa (28/7/2020). Gelar adat itu disematkan oleh ulama kharismatik Aceh, Tgk H Muhammad Amin (Abu Tumin) Blang Bladeh dan tokoh adat Bireuen berpengaruh, Tgk H Muhammad Yusuf (Ayah Suh). Pada kesempatan itu, Abu Tumin juga menepungtawari (peusijuek) Hj Rizayati.

Ketua Panitia Kegiatan dan Revitalisasi Kerajaan Islam Jeumpa, Ridhwan Muhammad, mengatakan, penyematan gelar adat ini merupakan yang pertama dilakukan di Kompleks Makam Raja Jeumpa sepanjang makam itu ada. “Rangkaian kegiatan akan kita lanjutkan dengan seminar internasional terkait keberadaan Kerajaan Islam Jeumpa pada tahun 2021 mendatang,” ungkap Ridhwan yang juga tokoh masyarakat dan mantan Ketua DPRK Bireuen.

Untuk menyukseskan kegiatan tersebut, menurut Ridhwan, panitia sedang melakukan berbagai persiapan yang dibutuhkan. Seminar yang rencananya akan dilaksanakan di Kampus UNIKI Bireuen, tambah Ridhwan, akan mengundang pembicara dari sejumlah negara yang memiliki pertalian sejarah dengan Kerajaan Islam Jeumpa.

Ridhwan juga mengungkapkan, gelar Srikandi Cut Nyak Cahaya Jeumpa diberikan kepada Hj Rizayati karena ia sangat peduli terhadap sesama. Kegiatan sosial dan kemanusiaan yang digagas Hj Rizayati, kata Ridhwan, benar-benar dapat dirasakan manfaatnya oleh masyarakat Indonesia, Aceh, dan Bireuen khususnya. Terlebih, saat masyarakat dalam kesulitan ekonomi akibat terdampak wabah Covid-19 sejak empat bulan lalu.

Suami Hj Rizayati, Imran Abdul Hamid, atau yang akrap disapa Bang Im turut disematkan gelar adat sebagai Teungku Jeumpa. Pemberian gelar itu karena di mata tokoh adat dan agama Kabupaten Bireuen, Bang Im merupakan sosok berpengaruh terhadap keberhasilan istrinya, di samping sebagai pendamping hidup yang sudah menemani perjalanan karier Hj Rizayati.

Rizayati sendiri merupakan perempuan kelahiran Bireuen, yang kini menetap di Jakarta. Selama ini, Rizayati berprofesi sebagai pengusaha sukses di level nasional dan iternasional. Sementara Imran A Hamid merupakan pria kelahiran Ulee Gle, Pidie Jaya, yang dalam kesehariannya mengelola sejumlah unit usaha milik keluarga seperti kontrakan, perumahan, restoran, dan sejumlah bisnis lain di bawah manajemen anak perusahaan PT IRJ Group yaitu PT Defa Dirgantara Indonesia.

Saat penyematan tanda gelar Srikandi Cut Nyak Cahaya Jeumpa hingga prosesi tepung tawar oleh Abu Tumin, Rizayati terus meneteskan air mata. Saat panitia meminta sambutannya, Rizayati juga tidak bisa membendung air mata dan disambut haru oleh masyarakat yang hadir. Tidak kurang dari 700-an orang dari berbagai latar belakang dan profesi serta instansi tak terkecuali Bupati Bireuen yang diwakili staf  khususnya dan dinas terkait, serta Ketua Majelis Adat Aceh bersama jajaran, ikut hadir ke tempat acara.

Dalam sambutannya, Rizayati dengan suara terbata-bata mengucapkan terima kasih yang tak terhingga kepada seluruh warga, ulama, tokoh adat, tokoh agama, pemerintah, dan semua pemangku kepentingan atas gelar adat yang diberikan kepada dirinya.

"Saya tak bisa bicara banyak. Saya merasa sangat terharu dan bersedih hari ini (kemarin) atas kepercayaan yang diberikan. Saya akan menjaga kepercayaan ini dengan sebaik-baiknya dan berkomitmen untuk membantu masyarakat Aceh dari apa yang bisa saya bantu termasuk pemugaran kompleks Makam Raja Jeumpa, ini. Sehingga, anak cucu kita bisa ingat bahwa Kerajaan Islam Jeumpa termasuk salah satu destinasi wisata ruhiyah bagi masyarakat yang ingin mendalami sejarah dan peradaban Islam," tutup Rizayati.

Seluruh rangkaian kegiatan acara berlangsung khidmat. Kendati cuaca agak mendung, namun masyarakat cukup antusias untuk menyaksikan kegiatan tersebut. Bendera, spanduk, umbul-umbul, dan ucapan selamat terpampang di sepanjang jalan menuju lokasi acara. Kegiatan tersebut berakhir sekitar pukul 11.30 WIB yang ditutup dengan doa dan foto bersama masyarakat yang hadir. (*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved