Luar Negeri

Kisah Wanita Korut Alami Siksaan dan Pemerkosaan di Penjara, Terbongkar setelah Membelot ke Korsel

Hal itu disampaikan dalam sebuah laporan Hak Asasi Manusia PBB pada hari Selasa (28/7/2020).

Penulis: Agus Ramadhan | Editor: Mursal Ismail
AFP/KIM Won Jin
Para wanita yang mengenakan masker berjalan pergi setelah memberi penghormatan di depan monumen 'Kemenangan' di 'Museum Perang Pembebasan Tanah Air " pada peringatan 67 tahun gencatan senjata Perang Korea di Pyongyang, Senin (27/7/2020). 

Daniel Collinge, seorang pejabat Hak Asasi Manusia PBB yang ikut menulis laporan itu, mengatakan proyek itu bertujuan untuk menekan Pyongyang untuk memperbaiki situasi.

Sementara itu, ia juga mendesak negara-negara lain untuk tidak mendeportasi para pembelot Korut yang mempertaruhkan hidup mereka untuk mencapai kebebasan dan kemakmuran.

Kim Yo Jong Adik Kim Jong Un Bakal Diselidiki Korea Selatan, Buntut Ledakkan Kantor Penghubung

Pesawat Kim Jong Un Terdeteksi di Radar, Korea Selatan Antisipasi Kemungkinan Terburuk

Pemerintah Korea Selatan, Moon Jae-in, yang berusaha meningkatkan hubungan dengan Korea Utara.

Namun, Korsel justru mendapat kecaman setelah mencabut lisensi kelompok pembelot dan melarang kampanye mereka untuk mengirim selebaran propaganda anti-Pyongyang melintasi perbatasan.

Pemimpin Korea Utara, Kim Jong Un, murka karena sang istri, Ri Sol Ju, digambar "tidak pantas" oleh para pembelot di kawasan Korea Selatan. 

Selebaran Propaganda

Melansir dari Kompas.com, beberapa pekan lalu, hubungan dua Korea memanas setelah Korut melontarkan serangkaian kecaman terhadap Negeri "Ginseng" yang dianggap tak becus menangani aktivitas pembangkang.

Selama ini, aktivitas pembelot di Korsel yang mengirim propaganda negatif, baik melalui balon maupun melewati sungai di perbatasan.
Namun dalam sikap protesnya kali ini, Pyongyang melakukan langkah ekstrem dengan meledakkan kantor penghubung dua negara di Kaesong.

Selain itu melalui adik Kim Jong Un, Kim Yo Jong, mereka sempat mengancam akan mengerahkan militer, walaupun ancaman itu dibatalkan.

Duta Besar Rusia untuk Korut, Alexander Matsegora, dalam wawancaranya kepada TASS mengungkapkan apa yang menyebabkan Kim begitu marah.

Dilansir Daily Mail, Matsegora menuturkan terdapat selebaran mengenai istri Kim, Ri Sol Ju, yang dibuat secara tidak pantas.

Lebih lanjut, Matsegora mengatakan selebaran yang diluncurkan pada 31 Mei itu menunjukkan gambar Ri secara provokatif, menimbulkan "kemarahan besar" di Korut.

"Selebaran itu berisi propaganda kotor dan menghina, yang ditujukan khusus kepada pasangan dari Pemimpin Tertinggi," jelas Dubes Rusia tersebut.

Dia memaparkan bahwa foto itu diedit "begitu merendahkan Ri Sol Ju", dan membuat negara yang menganut ideologi Juche itu habis kesabaran.

Klaim Matsegora terjadi tujuh tahun sejak Ri disebut bermain untuk sebuah film porno, dan kemudian didistribusikan oleh aktivis pembelot pada 2013.

Selain itu, ketegangan itu terjadi di tengah kolapsnya perundingan nuklir antara Korea Utara dengan AS sejak di Vietnam Februari 2019.(Serambinews.com/Agus Ramadhan)

Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved