Harga Daging Meugang Capai Rp 200 Ribu/Kg

Meski Pemerintah Kabupaten Aceh Barat Daya (Pemkab Abdya) telah menetapkan hari meugang menyambut Hari Raya Idul Adha 1441 H

Editor: hasyim
SERAMBINEWS.COM/IDRIS ISMAIL
      POTONG DAGING:   Seorang pedagang daging di pusat pasar Tijue, Kecamatan Pidie, Kabupaten Pidie memotong daging meugang hari pertama menjelang hari raya Idul Fitri 1441 H, Jumat (22/4/200). Harga daging rata-rata dijual Rp 180.000 per kg. 

BLANGPIDIE - Meski Pemerintah Kabupaten Aceh Barat Daya (Pemkab Abdya) telah menetapkan hari meugang  menyambut Hari Raya Idul Adha 1441 Hijriah jatuh pada Kamis (30/7/2020), namun ada beberapa pedagang yang mulai melakukan pemotongan hewan ternak jenis sapi dan kerbau di beberapa titik, Rabu (29/7/2020) pagi. Tak berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya, harga daging meugang Idul Adha kali ini juga masih relatif tinggi mencapai Rp 200.000 per kilogram.

Tingginya harga jual daging segar itu dipicu lantaran para pedagang membeli kerbau dan sapi kepada para peternak dengan harga sangat mahal. Seekor kerbau bisa dijual dengan harga Rp 20 juta hingga Rp 30 juta lebih per ekor. Namun begitu, tingginya harga daging seperti tidak menjadi persoalan bagi konsumen. Hal ini seperti disampaikan seorang warga Gampong Padang Hilir, Kecamatan Susoh yang mengaku tidak menjadi persolan harga daging bisa mencapai Rp 200.000 per kilogram.

“Bagaimana pun kondisi harganya tetap akan dibeli oleh masyarakat. Kalau pun ada yang menjual harga lebih mahal lagi, juga akan dibeli. Inilah yang namanya tradisi yang sudah turun temurun,” tutur Herman di lokasi pemotongan hewan pinggir jalan kawasan Desa Padang Hilir, Kecamatan Susoh, Rabu pagi.

Bukan hanya di Susoh, tarif harga daging juga sama di lokasi pemotongan hewan lainnya, baik di Kecamatan Blangpidie, Pasar Tanjong Bunga, Kecamatan Tangan-Tangan termasuk di Kedai, Kecamatan Manggeng. “Puncak pembelian daging meugang itu akan berlangsung besok, Kamis. Tapi hari ini juga sudah ada yang memotong kerbau, jadi saya langsung beli sekarang saja,” tuturnya.

Seorang penjual daging meugang di Susoh, Azhar mengaku, tingginya harga jual itu lantaran harga satu ekor kerbau bisa mencapai Rp 30 juta lebih dengan taksiran isi daging mencapai 160 kilogram. "Kalau dihitung-hitung, paling laba yang kita dapat hanya di tulang dan kulit serta sebagian isi dalamannya. Kalau isinya sudah habis untuk modal saja. Makanya harga daging masih tetap senilai Rp.200 ribu perkilo," ulasnya.

Biasanya, lanjut Azhar, harga daging bisa saja turun seiring waktu. Jika dibeli pagi, harga daging masih mencapai Rp 200.000, tapi pada saat sudah memasuki pukul 10.00 WIB dan seterusnya, harga daging mulai turun secara perlahan hingga mencapai Rp.120 ribu perkilo. "Ini juga risiko, kalau kurang pembeli maka kita jual murah, biar tidak rugi besar," pungkasnya.(c50)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved