Uptade Corona di Nagan Raya
Pemakaman Jenazah Pasien Reaktif Rapid Test Lancar di Nagan Raya, Forkopimda Ikut Memantau
Pemulasan hingga pemakaman jenazah dilakukan di lahan milik Pemkab di sebuah desa di Kecamatan Suka Makmue oleh tim Gugus Tugas Pemkab setempat.
Penulis: Rizwan | Editor: Ansari Hasyim
Laporan Rizwan I Nagan Raya
SERAMBINEWS.COM, SUKA MAKMUE - Pemakaman pasien reaktif hasil rapid test Covid-19 di Nagan Raya berjalan lancar, Jumat (31/7/2020).
Pemulasan hingga pemakaman jenazah dilakukan di lahan milik Pemkab di sebuah desa di Kecamatan Suka Makmue oleh tim Gugus Tugas Pemkab setempat.
Jenazah almarhum mulai dikremasi di ruang isolasi dan dibawa dengan ambulans hingga dikebumikan dengan cara agama Islam.
Proses pemakaman perdana pasien reaktif turut dihadiri Dandim 0116/Nagan Raya Letkol Inf Guruh Tjahyono, Kapolres AKBP Risno SIK, Ketua DPRK Jonniadi dan Kalak BPBD, Mistar.
Turut juga disaksikan sejumlah anggota keluarga dari almarhum dari jarak jauh.
Pemakaman jenazah pasien reaktif turut dikawal kepolisian dan TNI serta tim gugus tugas setempat.
Harsono, anak almarhum menyampaikan bahwa mereka memberi izin dan dukungan terhadap pemakaman orang tuanya tersebut oleh gugus tugas.
• BREAKING NEWS - Hari Ini Positif Corona di Aceh Lebih dari 100 Orang, Terbanyak Tetap Banda Aceh
• Sapi Kurban Lepas dan Kabur Sampai 10 Km dari Lokasi Penyembelihan, Tertangkap Setelah 2 Jam Dikejar
• Politikus Anti-masker Meninggal Kena COVID-19, Sempat Hadiri Kampanye Trump Tanpa Pakai Masker
"Kami menyampaikan terima kasih terhadap pemakaman tersebut," ujar Harsono.
Kapolres Nagan Raya, AKBP Risno didampingi Dandim Letkol Inf Guruh Tjahyono dan Ketua DPRK yang ikut memantau pemakaman kembali mengingatkan masyarakat terhadap perlu meningkat kewaspadaan.
"Kita terapkan protokol kesehatan sebagai bentuk pencegahan," katanya.
Seorang pasien reaktif hasil rapid test Covid-19 yang dirawat di RSUD Sultan Iskandar Muda (SIM) Nagan Raya meninggal dunia, Jumat (31/7/2020) subuh sekira pukul 05.30 WIB.
Pasien yang meninggal berkelamin laki-laki yakni T (75) warga sebuah desa di Kecamaran Darul Makmur yang dirawat sejak Selasa sore lalu.
Namun hingga Jumat (31/7/2020) hasil swab terhadap pasien tersebut belum keluar.
Pihak gugus tugas Pemkab Nagan Raya mengebumikan jenazah pasien reaktif dengan protokol kesehatan.
Koordinator Dokter Gugus Tugas Covid-19 Pemkab Nagan Raya, dr Edi Hidayat SpPD dikonfirmasi Serambinews kemarin membenarkan bahwa seorang pasien reaktif meninggal dunia dalam perawatan di RSUD SIM.
"Benar. Jenazah akan dikebumikan melalui protokol kesehatan," kata dokter spesialis RSUD SIM.
Menurut dr Edi, jenazah dikebumikan melalui protokol kesehatan sesuai petunjuk dalam penanganan Covid-19.
Terhadap pemulasan atau pemakaman melalui protokol kesehatan sudah mendapat persetujuan keluarga.
"Terhadap hasil swab sejauh ini belum keluar dari Balitbangkes Aceh Besar," katanya.
Sementara itu, jumlah warga yang reaktif berdasarkan rapid test Covid-19 bertambah di Nagan Raya.
Warga reaktif yang sebelumnya sebanyak 2 orang merupakan pasangan suami istri (pasutri) kini menjadi empat orang.
Selain empat yang reaktif tersebut, saat ini seorang warga lain juga dirawat di ruang isolasi RSUD karena mengalami gejala sakit mirip Covid-19 yang juga keluarga dari yang reaktif tersebut.
Lima orang yang diambil swab yakni empat reaktif dan seorang nonreaktif merupakan semuanya warga desa sama di Kecamatan Darul Makmur, Nagan Raya.
Mereka adalah T (75) dan K (75) pasangan suami istri dan tiga lainnya perempuan D (22) dan D (16) dan P (62) dan mereka keluarga.
Terkait pasien reaktif, Puskesmas Alue Bilie, Nagan Raya, Kamis (30/7/2020) sore ditutup sementara pelayanan medis.
Pasalnya, Puskesmas tersebut pernah merawat empat pasien yang reaktif hasil rapid test yang saat ini sudah dirujuk ke RSUD Sultan Iskandar Muda (SIM) kabupaten setempat.
Informasi diperoleh menjelaskan, papan tulisan ditutup sementara dipajangkan di depan pintu Puskesmas.
Selain itu sebuah pemberitahuan juga ditempelkan dengan sejumlah poin pemberitahuan yang diteken Plt Kepala Puskesmas (Kapus) Alue Bilie, Hardiansyah SKep Ners.
Dampak penutupan, banyak warga di wilayah itu mempertanyakan, karena Puskesmas Alue Bilie merupakan Puskesmas rawat inap.
Penutupan manajemen pelayanan kesehatan dilakukan selama 4 hari dan direncanakan akan dibuka kembali pada Selasa 3 Agustus mendatang
Sementara itu, Plt Kapus Alue Bilie, Hardiansyah ditanyai membenarkan bahwa manajemen pelayanan di Puskesmas ditutup sementara waktu.
"Ada sejumlah pertimbangan sehingga ditutup sementara selama 4 hari," katanya.
Menurutnya, penutupan sementara karena empat pasien yang diketahui reaktif rapid test pernah dirawat selama 3 hari di Puskesmas.
Sehingga sejumlah petugas medis pernah kontak dengan pasien tersebut yang saat ini pasien tersebut sudah dirujuk ke RSUD SIM.
Pertimbangan lain hasil rekomendasi dokter spesialis paru sehingga butuh isolasi mandiri petugas medis sambil menunggu hasil swab pasien di RSUD SIM keluar.
"Terhadap langkah penutupan juga sudah berkoordinasi dengan Dinkes Nagan Raya," katanya.
Kepala Puskesmas Alue Bilie, Hardiansyah mengatakan, dengan penutupan sementara Puskesmas Alue Bilie maka masyarakat dapat berobat ke Puskesmas terdekat.
"Untuk wilayah Kecamatan Darul Makmur terdapat tiga Puskesmas. Ada dua Puskesmas lain yakni Puskesmas Suka Mulya dan Puskesmas Alue Rambot," katanya.
Karena itu kepada masyarakat silakan ke Puskesmas terdekat untuk berobat sementar waktu sambil menunggu Puskemas Alue Bilie kembali dibuka.
"Meski hasil masih reaktif tetapi ini langkah antisipasi sehingga penyebaran dapat terhenti," katanya.
Terhadap petugas kesehatan, kata Hardiansyah bahwa pada Rabu sudah dilakukan rapid test dan hasilnya semua nonreaktif.(*)