Berita Nagan Raya

Tongkang Batubara Terdampar Diduga Cemari Laut di Nagan Raya, DLH Surati DLHK Aceh

"Surat sudah kita persiapkan. Kita meminta bantu tim pendamping dari DLHK Aceh," katanya.

Penulis: Rizwan | Editor: Nur Nihayati
Dok DLH Nagan Raya
Tim DLH Nagan Raya turun meninjau tongkang batubara terdampar di pantai Gampong Lhok, Kuala Pesisir, Rabu (29/7/2020). 

"Surat sudah kita persiapkan. Kita meminta bantu tim pendamping dari DLHK Aceh," katanya.

Laporan Rizwan | Nagan Raya

SERAMBINEWS.COM, SUKA MAKMUE - Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Nagan Raya telah menyiapkan surat untuk diteruskan ke Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK) Aceh.

Surat tersebut untuk meminta pendampingan petugas terkait tumpahan batubara dari tongkang rekanan PLTU 1-2 di Desa Gampong Lhok, Kecamatan Kuala Pesisir, Nagan Raya, Selasa sore lalu.

Tim DLH Nagan Raya sendiri telah turun ke lokasi tongkang batubara tersebut menindaklanjuti laporan dugaan pencemaran laut dari tumpahan batubara tersebut.

Hal itu dikatakan Kadis DLH Nagan Raya, Teuku Hidayat kepada Serambinews.com, Sabtu (1/8/2020).

"Surat sudah kita persiapkan. Kita meminta bantu tim pendamping dari DLHK Aceh," katanya.

Dikatakannya, tim akan turun melihat langsung ke dalam laut yang dipinggir pantai yang tercemar sehingga akan dikeluarkan rekomendasi yang akan diteruskan ke PLTU 1-2 dan rekanan.

Sehingga batubara yang tumpah ke pinggir pantai dan laut tidak mencemari dan tidak merusak biota laut.

"Kita mendorong pihak PLTU dan rekanan untuk segera menarik tongkang yang terdampar itu," kata Hidayat.

Diakuinya, tongkang terdampar ke pantai dan batubaranya pun ikut tumpah dari laporan tim yang turun ke lapangan karena badai yang disertai angin kencang.

"Tim DLH sudah turun pada Rabu lalu," katanya.

Seperti diberitakan, tongkang milik rekanan yang bermuatan batubara milik Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) 1-2 terdampar di pesisir pantai Desa Gampong Lhok, Kecamatan Kuala Pesisir, Nagan Rata, Selasa (28/7/2020) sore.

Informasi diperoleh menjelaskan, tongkang yang bermuatan 300 ton batubara sedang memuat batubara di tengah laut dari kapal besar yang dari luar Aceh.

Namun badai dan angin kencang sehingga tali putus dari tugbot (kapal tunda) ke tongkang.

Spontan saja tongkang oleng di tengah laut dan dihempas hingga ke pantai Desa Gampong Lhok.

Direncanakan batubara akan dilansir ke PLTU 1-2 di Suak Puntong Nagan Raya milik PLN melalui jalur laut.

Batubara tersebut merupakan bahan bakar PLTU 1-2 yang berkapasitas 2x110 Megawatt (MW).

Sejumlah warga dan pengawas rekanan dan TNI/Polri terlihat di lokasi tidak jauh tongkang terdampar di desa tersebut.

Sementara itu, seorang pegawas dari PT Adi Guna ditanyai di lokasi tersebut mengatakan, tongkang terdampar karena dihantam angin kencang.

"Rencana akan ditarik dengan tugboat," kata Bahagia, pegawas tersebut.

Penarikan akan dilakukan setelah melihat kondisi laut kembali tenang, sebab saat ini masih gelombang tinggi.

Dikatakannya, peristiwa tersebut merupakan musibah ketika batubara dari kapal besar memuat ke tongkang.

"Batubara tersebut akan dibawa ke PLTU 1-2," ujarnya.(*)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved