Breaking News

RSUD Aceh Tamiang Aktifkan Kembali IGD  

RSUD Aceh Tamiang kembali mengaktifkan Ruang IGD yang sempat ditutup selama dua hari untuk kepentingan sterilisasi, Sabtu (1/8/2020)

Editor: bakri
SERAMBINEWS/RAHMAD WIGUNA
Sekuriti memeriksa suhu tubuh Bupati Aceh Tamiang Mursil ketika mengecek pelayanan IGD RSUD Aceh Tamiang, Sabtu (1/8/2020). Pelayanan di ruangan ini sempat dialihkan ke tenda untuk kepentingan sterilisasi Covid-19. 

KUALASIMPANG – RSUD Aceh Tamiang kembali mengaktifkan Ruang IGD yang sempat ditutup selama dua hari untuk kepentingan sterilisasi, Sabtu (1/8/2020). Pengaktifan ruang IGD ini dilakukan setelah manajemen RSUD Aceh Tamiang melakukan beberapa tahapan sterilisasi, mulai dari disinfeksi hingga penyinaran ultraviolet ke sejumlah ruangan.

“Kami menggunakan empat alat sinar UV (ultraviolet) untuk menyinari ruangan masing-masing selama dua jam,” kata Direktur RSUD Aceh Tamiang, T Dedy Syah, Sabtu (1/8/2020).

Penutupan ini sendiri dilakukan manajemen rumah sakit pada Kamis (3/7/2020) lalu, setelah belasan tenaga medis di rumah sakit milik Pemkab Aceh Tamiang itu dinyatakan positif Covid-19.

Untuk mencegah semakin menyebarnya virus mematikan ini, pihak rumah sakit langsung mengosongkan ruang IGD dan seluruh aktivitasnya dipindahkan ke tenda yang didirikan di halaman poliklinik.

“Sebenarnya bukan ditutup, tapi pelayanan IGD dipindahkan sementara ke tenda karena ruangan utamanya sedang dilakukan sterilisasi,” jelasnya.

Dedy memastikan pelayanan di rumah sakit tetap berjalan dan tidak terpengaruh dengan kondisi seratusan tenaga medis yang sedang menjalani isolasi mandiri. Saat ini operasional RSUD Aceh Tamiang dilakukan dengan memberdayakan dokter dan perawat dari sejumlah Puskesmas.

Bupati Aceh Tamiang Mursil ketika meninjau pelayanan hari pertama Ruang IGD ini mengingatkan agar seluruh tenaga medis mengedepankan protokol kesehatan, khususnya selalu mengenakan APD saat bertugas.

Disadarinya kalau seragam overall yang dikenakan tenaga medis sangat tidak nyaman, namun untuk kenyamanan bersama harus tetap dipakai selama menjalankan tugas.

“Saya tahu ini tidak nyaman, dua atau tiga jam sudah cukup panas. Tapi apa boleh buat, semua untuk kepentingan orang banyak,” kata Mursil ketika memberi motivasi kepada perawat di ruang IGD.

Mursil berharap masyarakat tidak menganggap pemakaian overall ini sebuah kejadian luar biasa. Seharusnya kata dia, kewajiban overall ini sudah diterapkan lebih awal, namun untuk menghindari ketakuran warga, penerapannya sedikit dilonggarkan.

“Sebenarnya dari dulu sudah diterapkan pemakaian overall, tapi untuk menghindari ketakutan masyarakat sedikit kita longgarkan. Kondisi hari ini kita tingkatkan lagi, biar tidak terjadi penambahan korban,” tegasnya.

Bupati Aceh Tamiang, H Mursil menilai prilaku jujur masyarakat memiliki andil besar dalam menekan angka penyebaran Covid-19. Hal ini disampaikan Mursil setelah menerima laporan dari Direktur RSUD Aceh Tamiang, T Dedy Syah mengenai jumlah tenaga medis yang terpapar Covid-19 bertambah menjadi 20 orang pada Sabtu (1/8/2020).

Dalam laporannya, Dedy menjelaskan rata-rata tenaga medis yang saat ini menjalani isolasi mandiri terpapar Covid-19 dari pasien yang memiliki riwayat perjalanan dari daerah transmisi.

“Ketika diperiksa dokter dia tidak menceritakan hal ini, sehingga tanpa disadari oleh dokter, pasien yang ditanganinya memiliki potensi penularan Covid-19,” kata Mursil.

Ke depan, dia berharap masyarakat lebih berprilaku jujur agar tenaga medis bisa melakukan antisipasi sekaligus memberikan penanganan serius kepada pasien tersebut.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved