Berita Banda Aceh
Balitbangkes Aceh Terancam Tak Bisa Lagi Lakukan Tes Swab, Ini Sebabnya
Penyebabnya adalah balai yang dipimpin Dr Fahmi itu kini mengalami keterbatasan bahan habis pakai (consumable) untuk menunjang pelaksanaan uji swab
Penulis: Yarmen Dinamika | Editor: Nur Nihayati
Balitbangkes Aceh yang dipimpin Fahmi memiliki wilayah kerja yang luas. Selain Aceh adalah Provinsi Sumatera Utara, Sumatera Barat, dan Kepulauan Riau.
Tapi dalam konteks pandemi Covid, Balitbangkes Aceh hanya ditugaskan memeriksa sampel Covid-19 untuk Provinsi Aceh.
Fahmi mengaku sangat khawatir, apabila bahan-bahan tersebut tidak terpenuhi pekan ini, maka tinggal menghitung hari saja pemeriksaan spesimen swab di Balitbangkes Aceh akan berhenti sementara.
"Kami mungkin akan berhenti sementara seperti beberapa laboratorium lainnya di Indonesia yang berhenti karena ketiadaan bahan habis pakai pemeriksaan," ujar Fahmi.
Saking gusarnya Fahmi menghadapi kondisi tersebut, sampai-sampai ia curhat di sebuah grup WA (FAMe Peduli Corona) yang anggotanya banyak tenaga medis, akademisi, pemegang otoritas bidang kesehatan di tingkat provinsi, maupun kabupaten/kota di Aceh. Juga ada sejumlah kepala Satuan Kerja Pemerintah Aceh (SKPA).
Curhatan Dr Fahmi itu mendapat respons positif dari Prof Dr Ahmad Humam MA. Sosiolog dan Guru Besar Fakultas Pertanian Unsyiah itu menghubungkan Fahmi dengan distributor alat-alat medis di Surabaya. Namun, karena stok barang itu pun di Surabaya sedang habis, sehingga belum ada kepastian kapan Balitbangkes Aceh bisa mendapatkan bahan yang sangat diperlukan itu.
Serambinews.com yang berusaha menghubungi vendor alat-alat medis di Medan dan Jakarta menjelang Iduladha lalu, juga mendapat jawaban bahwa stok bahan ini pun sedang habis di gudang mereka.
Nah, siapa bisa bantu? (*)