Berita Aceh Barat
Empat Warga Positif Virus Corona, Ribuan Pelajar SMP dan SMA Aceh Barat Kembali Belajar di Rumah
Pemerintah Kabupaten Aceh Barat secara resmi menutup kembali belajar tatap muka di ruang kelas. Empat warga Aceh Barat yang terpapar virus Corona
Penulis: Sadul Bahri | Editor: M Nur Pakar
Laporan Sa’du Bahri | Aceh Barat
SERAMBINEWS.COM, MEULABOH - Pemerintah Kabupaten Aceh Barat secara resmi menutup kembali belajar tatap muka di ruang kelas.
Empat warga Aceh Barat yang terpapar virus Corona menjadi penyebab kekhawatiran penyebaran virus Corona meluas ke pelajar.
Tak pelak, proses belajar mengajar (PBM) tatap muka di sekolah harus dihentikan sementara waktu.
Sebelumnya pada 20 Juli 2020, sejumlah SMP dan SMA sudah mulai melakukan PBM.
Tetapi, adan warga yang terpapar virus Corona, maka tatap muka dihentikan hingga selesainya penanganan pasien Covid-19 tersebut.
Mirsal, Asisten I Setdakab Aceh Barat kepada SerambiNews.com, Senin (3/8/2020) mengatakan PBM harus dihentikan lagi.
Dia yang juga Koordinator Pencegahan dan Penegakan Hukum Percepatan Penanganan Gugus Tugas Covid-19 mengatakan kebijakan tersebut diambil, karena 4 warga terpapar virus Corona di Kecamatan Meureubo.
Bahkan, sebanyak 24 warga lainnya harus isolasi mandiri di rumah yang merupakan tetangga pasien Covid-19 itu.
Dikatakan, warga yang terpapar Covid-19 itu merupakan warga Jakarta Timur yang sebelumnya pulang ke Aceh Barat.
• Korban Banjir Rob Meulaboh Minta Direlokasi, Pemukiman Lama Tidak Layak Lagi Jadi Hunian
• Aceh Selatan Hebat Masih Sebatas Slogan, SKPK Harus Bergerak Cepat Wujudkan Misi Bupati
• Pasien Covid-19 Mengamuk di Aceh Barat, Akibat Terlambat Diberi Makan Hingga Kurang Air Bersih
Korban virus Corona pulang untuk merayakan Hari Raya Idul Adha di kampung halamanya.
Empat orang yang dinyatakan positif yang saat ini dalam penanganan medis tersebut.
Mereka MT (41), sebagai ayah atau suami, ER (41) merupakan seorang ibu atau istri.
Sedangkan BA (16) dan MF (12) merupakan anak dari pasangan MT dan ER serta mereka semua merupakan warga Jakarta Timur.
Dia menjelaskan warga yang menjalani isolasi mandiri di Meureubo, telah dibukakan dapur umum di satu dusun.
Sejumlah warga yang telah dilakukan rapid test itu memiliki riwayat kontak langsung dan hasil rapid test semuanya masih non reaktif.
Namun guna mencegah terjadi penyebaran virus, sejumlah warga harus isolasi mandiri.(*)