Luar Negeri

ISIS Bebaskan Anggotanya dari Penjara Jalalabad, 21 Orang Tewas

Kelompok Negara Islam (ISIS) menyerang penjara di Jalalabad pada Minggu (2/8/2020) malam. Ratusan anggota ISIS mengamuk pada Senin (3/8/2020) setelah

Editor: M Nur Pakar
AFP/NOORULLAH SHIRZADA
Tentara yang didukung kendaraan Humvee menjaga jalan luar penjara yang diserang ISIS di Jalalabad, Afghanistan, Senin (3/8/2020). 

SERAMBINEWS.COM, JALALABAD - Kelompok Negara Islam (ISIS) menyerang penjara di Jalalabad, Afghanistan pada Minggu (2/8/2020) malam.

Ratusan anggota ISIS mengamuk pada Senin (3/8/2020) setelah menewaskan 21 orang dalam pertempuran Minggu malam.

Sebanyak 43 orang lainnya tgerluka dalam serangan itu yang dimulai pembom bunuh diri dengan kendaraan bermuatan bahan peledak ke pintu masuk penjara Jalalabad.

Militan itu kemudian menembaki pasukan keamanan di penjara di ibu Kota Provinsi Nangarhar, sekitar 115 kilometer timur Ibu Kota Kabul.

Tiga penyerang juga tewas, tetapi pertempuran berlanjut pada Senin dengan tembakan sporadis masih datang dari halaman penjara dan kompleks perumahan di dekatnya, kata Attaullah Khogyani, juru bicara gubernur provinsi Nangarhar.

Korban tewas termasuk warga sipil, tahanan, penjaga dan pasukan keamanan Afghanistan, kata Khogyani.

Polisi percaya beberapa gerilyawan menyelinap ke kompleks perumahan di dekatnya.

Sehingga lebih sulit untuk mengusir mereka, kata pihak berwenang.

Khogyani mengatakan personil keamanan bergerak dengan hati-hati untuk menghindari jatuhnya korban sipil.

Personel Keamanan dan Pertahanan Afghanistan dengan kendaraan lapis baja mengepung penjara di Jalalabad, hanya 700 meter dari kantor gubernur.

Tentara mengevakuasi warga dari daerah itu ketika tembakan sporadis masih terdengar.

15 Rakyat Sipil Afghanistan Tewas dalam Serangan Artileri Pakistan di Lintas Perbatasan

Taliban Umumkan Gencatan Senjata 3 Hari di Afghanistan Sambut Hari Raya Idul Adha

Taliban Serang Dua Pos Pemeriksaan, 18 Tentara Pemerintah Afghanistan Meninggal

Afiliasi kelompok Negara Islam di Afghanistan, yang dikenal sebagai ISIS di Provinsi Khorasan, telah mengklaim bertanggung jawab atas serangan itu.

Afiliasi ini berkantor pusat di Provinsi Nangarhar.

Motif serangan itu tidak segera jelas.

Namun, beberapa tahanan melarikan diri selama pertempuran, seperti dilansir AP, Senin (3/8/2020).

Penjara itu menampung sekitar 1.500 narapidana, beberapa ratus di antaranya anggota Negara Islam.

Khyogyani mengatakan sekitar 1.000 tahanan yang sebelumnya melarikan diri telah ditemukan oleh pasukan keamanan di seluruh kota.

Tidak segera jelas apakah ada tahanan yang masih bebas di luar tahanan.

Serangan itu terjadi sehari setelah pihak berwenang mengatakan pasukan khusus Afghanistan membunuh seorang komandan senior Negara Islam di dekat Jalalabad.

Sementara kelompok Negara Islam telah melihat apa yang disebut kekhalifahan yang membentang di Irak dan Suriah.

Kelompok itu terus berjuang di Afghanistan.

Para ekstrimis juga telah memerangi Taliban di negara itu, yang digulingkan AS setelah invasi pimpinan AS tahun 2001 setelah serangan 11 September.

Juru bicara politik Taliban, Suhail Shaheen, mengatakan kelompoknya tidak terlibat dalam serangan di Jalalabad.

AS membuat perjanjian damai dengan Taliban pada Februari 2020.

Putaran negosiasi kedua antara Taliban dan kepemimpinan politik di Kabul belum dimulai.

Namun, Washington dan NATO sudah mulai menarik pasukan sesuai dengan kesepakatan.

"Kami memiliki gencatan senjata dan tidak terlibat dalam serangan apa pun di mana pun di negara ini," katanya.

Taliban mengumumkan gencatan senjata tiga hari mulai Jumat untuk hari libur besar Muslim Idul Adha.

Gencatan senjata berakhir pada pukul 12 pagi hari Senin (3/8/2020).

Tetapi tidak segera jelas apakah akan diperpanjang.

Karena AS mendorong awal untuk negosiasi intra-Afghanistan yang terus ditunda.

Sejak Washington menandatangani perjanjian damai dengan Taliban pada Februari 2020.

Taliban juga membantah terlibat dalam pemboman bunuh diri di provinsi Logar timur pada Kamis (30/7/2020) malam yang menewaskan sembilan orang dan melukai 40 lainnya.

Afghanistan telah melihat lonjakan kekerasan baru-baru ini, dengan sebagian besar serangan diklaim oleh afiliasi kelompok Negara Islam setempat.(*)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved