Viral Oknum Dosen Lakukan Pelecehan Seksual Swinger, Korban Diduga Lebih dari 50 Orang
Aksi pelecehan yang dilakukan oleh BA tersebut, terbongkar setelah seorang penyintas yang mengaku pernah didekati BA membeberkannya di Facebook.
"Saya dapat screenshot tadi malam ada sekitar 30-an screenshot, isinya detail dan vulgar kayak novel biru begitu."
"Dia memang menikmati menceritakan pada orang, dia menyalahgunakan rasa iba perempuan, perempuan dicurhati seperti itu kan kasihan, muncul rasa empati," ujar IA, penyintas yang mengaku pernah menjadi sasaran BA.
Menurutnya, BA sempat berkomunikasi dengannya.
Saat itu, dirinya tidak ada pikiran buruk terhadap BA.
Namun menjadi aneh ketika BA mengatakan untuk menyelami jaringan swinger harus melakukan kegiatan itu.
"Saya bilang peneliti tidak harus melakukan seperti apa yang diteliti, meneliti pembunuh ya tidak harus jadi pembunuh. Dari situ kan sudah aneh," tandasnya.
IA meminta agar BA menyampaikan permohonan maaf lewat media sosial kepada semua korban.
Waktu itu BA sudah menyampaikan permintaan maaf. Hanya saja masih berkilah jika yang dilakukannya adalah penelitian.
"Saya dan kawan-kawan tidak sreg dengan permintaan maaf itu. Akhirnya waktu kemarin bertemu, dia mengakui bahwa dia menghubungi banyak perempuan dengan modus penelitian, konsultasi, ada yang curhat keluarga itu hanya untuk memuaskan fantasi bercerita seksual swinger membuat dia merasa puas, intinya seperti itu," bebernya.
Korban diduga capai 50 orang
Diketahui, BA telah melancarkan aksinya sejak 2014 hingga 2020.
Dalam rentang waktu tersebut, korban pelecehan seksual BA diduga mencapai puluhan orang.
Disampaikan IA, penyintas yang berkoordinasi dengannya mayoritas alumni UGM, mulai dari alumni Fakultas Hukum, Fakultas Psikologi, dan Fakultas Fisipol.
Menurutnya sejak postingannya di akun Facebooknya viral, sampai saat ini sebanyak 50 laporan korban yang masuk.
Penyintas kebanyakan dihubungi oleh BA melalui chat media sosial, atau telepon.