Dua Santri Kecelakaan di Pidie Reaktif Covid

DUA santri dari salah satu dayah (pesantren) di Bireuen, Minggu (4/8/2020) sekitar pukul 16.00 WIB, mengalami kecelakaan di ruas jalan

Editor: bakri
SERAMBINEWS.COM/NUR NIHAYATI
Direktur RSUD Tgk Chik Ditiro Sigli, dr Muhammad Yassir SpAn 

* Positif Corona Bertambah Tujuh Lagi

DUA santri dari salah satu dayah (pesantren) di Bireuen, Minggu (4/8/2020) sekitar pukul 16.00 WIB, mengalami kecelakaan di ruas jalan Gampong Pulo Panjoe, Kecamatan Glumpang Baro, Pidie. Satu orang meninggal dunia, dan satu lagi sedang dalam dalam perawatan di RSUD Tgk Chik Di Tiro, Sigli.

Hasil pemeriksaan cepat (rapid test) yang dilakukan petugas medis, keduanya menunjukkan hasil reaktif Covid-19. Kedua santri tersebut masing-masing berinisial KD (17) dan AI (14), berasal dari Kabupaten Pidie Jaya (Pijay).

Informasi yang diperoleh Serambi, saat insiden terjadi, keduanya mengedarai sepeda motor Vario BL 3532 OH, melaju dari arah Gampong Sangget menuju pasar Cot Glumpang, Kecamatan Glumpang Baro. Namun sepmor tersebut diduga melaju dengan kecepatan tinggi.

Sesampai di tikungan di Gampong Pulo Panjo, sepmor alami kecelakaan tunggal. Warga mengevakuasi kedua korban ke RSUD Tgk Abdullah Syafi'i Beureunuen, dan kemudian dirujuk ke RSUD Tgk Chik Di Tiro Sigli.

"Sesuai protokoler kesehatan, kedua korban lakalantas itu diperiksa menggunakan rapid test, ternyata keduanya reaktif Covid-19," kata Direktur RSUD Tgk Chik Di Tiro Sigli, dr Muhammad Yassir SpAn, Selasa (4/8/2020).

Muhammad Yassir menyebutkan, satu pasien berinisial KD meninggal dunia dalam perawatan di ruang isolasi RSUD. Jenazah korban kemudian dibawa pulang ke Pidie Jaya untuk dikebumikan. Sementara rekan korban, AI, dilakukan isolasi mandiri di rumahnya di Pidie Jaya.

"Kedua pasien itu juga kita lakukan pemeriksaan swab, yang hasilnya belum keluar," tambah Muhammad Yassir.

Sementara prosesi pemakaman terhadap KD kemarin dilakukan dengan menerapkan protokol kesehatan, yang juga turut dikawal petugas keamanan. KD dimakamkan di lokasi pemakaman umum, Pidie Jaya.

Kapolres Pidie, AKBP Zulhir Destrian SIK MH, mengatakan, pemakaman KD dilakukan menggunakan protokol kesehatan karena berdasarkan hasil rapid test di RSUD Tgk Chik Di Tiro Sigli, korban reaktif Covid-19. "Anggota kita telah menyerahkan jasad korban reaktif kepada Polres Pidie Jaya untuk dikebumikan," ujarnya.

Bertambah Tujuh

Sementara itu, jumlah warga yang terkonfirmasi positif Covid-19 di Aceh terus bertambah. Pada Selasa (4/8/2020) kemarin, tujuh orang dilaporkan terinfeksi, sedangkan yang sembuh bertambah 44 orang. Dengan demikian, total yang terinfeksi Covid-19 di Aceh sejak Maret lalu mencapai 440 orang, yang sembuh 138 orang, dan yang meninggal 17 orang.

Dari tujuh orang yang positif  Covid-19 itu dua orang berasal dari Aceh Barat Daya (Abdya). Selebihnya berasal dari Aceh Timur, Aceh Besar, Bireuen, Aceh Tamiang, dan Kota Lhokseumawe masing-masing satu orang. Data tersebut diperoleh Serambi dari Laporan Media Harian Covid-19 yang dibuat Dinas Kesehatan Aceh per 4 Agutsus pukul 15.00 WIB. Pada pukul 12.00 WIB, jumlah yang sembuh masih tercatat 91 orang.

Serambi tidak berhasil mendapat inisial, umur, dan jenis kelamin dari tujuh orang yang positif itu, karena pertanyaan Serambi  tak direspons Kepala Dinas Kesehatan Aceh, dr Hanif. Berkali-kali ditanya via WhatsApp, Hanif  hanya menjawab singkat pada pukul 12.52 WIB kemarin, “Lagi direkap.” Ketika ditanya lagi pada pukul 14.55 WIB apakah rekap datanya sudah selesai, Hanif tak lagi merespons.

Sementara itu, sumber Serambi  di Universitas Syiah Kuala (Unsyiah) menyebutkan, hasil pemeriksaan swab di Laboratorium Penyakit Infeksi Fakultas Kedokteran Unsyiah kemarin tercatat 51 orang yang positif Covid-19. Rektor Unsyiah, Prof  Dr Samsul Rizal yang dikonfirmasi tentang angka itu membenarkannya. “Ya benar, 51 positif,” kata Samsul.

Angka itu ia dapatkan dari laporan Kepala Lab Penyakit FK Unsyiah. Dalam laporan itu malah ada satu dokter spesialis jantung di Rumah Sakit Umum dr Zainoel Abidin (RSUZA) Banda Aceh yang positif Covid-19. Namun, tambahan 51 orang yang positif ini tampaknya belum dilaporkan ke Satuan Tugas Penangnan Covid-19 Pusat, sehingga di tingkat nasional dari 1.922 tambahan kasus kemarin, Aceh hanya menyumbang tujuh kasus.

Uniknya, pada pukul 12.54 WIB saat Serambi  menyampaikan informasi via WA bahwa di Unsyiah sudah terkonfirmasi 51 orang yang positif, Hanif hanya menjawab singkat pada pukul 13.45 WIB, “Iya Bang.” Setelah itu, tak ada respons lagi hingga tadi malam. Dan tambahan angka 51 itu juga tak ikut dilaporkan ke Satgas Covid-19 Pusat kemarin. Hanya tujuh kasus yang dilaporkan.(naz/dik)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved