Luar Negeri

Bangun Pagi, Warga Beirut Mimpi Buruk, Ledakan Gudang Amoniak Nitrat Tewaskan 135 Orang

Sebagian besar warga Beirut benar-benar mengalami mimpi buruk saat bangun pagi pada Kamis (6/8/2020).

Editor: M Nur Pakar
AFP/GABY SALEM/ESN
Foto gabungan memperlihatkan ledakan dahsyat dari gudang penyimpanan bahan kimia di Pelabuhan Beirut, Lebanon pada Selasa (4/8/2020). 

"Tujuh puluh lima ambulan kami telah mengangkut 100 orang tewas dan lebih dari 4.000 terluka dan ada orang yang hilang."

Ahli bedah terus mengoperasi korban luka, setelah rumah sakit kewalahan

. Beberapa orang yang terluka menceritakan bagaimana mereka dibawa ke rumah sakit dengan sepeda motor yang dikendarai oleh orang yang lewat karena ambulans tidak dapat menjangkau mereka.

Pasukan keamanan menutup Beirut tengah untuk mencegah pencurian dan penjarahan.

Beberapa pejalan kaki yang terlihat kesulitan berjalan di jalanan yang dipenuhi kaca pecah.

Seorang pemilik toko berkata:

“Saya mengalami semua perang yang terjadi di Beirut, tetapi saya tidak pernah menyaksikan kehancuran seperti itu dalam hidup saya."

"Bagaimana kita akan bertahan? Semuanya telah hancur. Kami lelah. Kami menginginkan keselamatan."

Setelah Ledakan Besar, Pemerintah Lebanon Tetapkan Beirut Sebagai Kota Bencana

VIDEO - Kehancuran dan Kepanikan di Beirut Lebanon, Setelah Ledakan Dahsyat

Pasca Dua Ledakan Dahsyat di Kota Beirut, Presiden Lebanon Umumkan Status Darurat

Sebanyak 11 anggota Pasukan Perdamaian PBB di Lebanon, yang berada di kapal yang berlabuh di pelabuhan, terluka akibat ledakan itu.

Mereka dibawa ke Sidon untuk perawatan, saat bagian gawat darurat di Beirut berjuang mengatasi banjir korban terluka.

Kapal wisata Orient Queen tenggelam di pelabuhan dan dua anggota awak tewas dan tujuh lainnya cedera.

Pierre Ashkar, Ketua Pemilik Hotel di Lebanon, mengatakan:

"Sembilan puluh persen hotel Beirut telah rusak dan ada banyak orang yang terluka di hotel, termasuk karyawan dan pelanggan."

Meskipun silo yang digunakan untuk menyimpan gandum yang dibangun kembali 15 tahun lalu telah menderita selama Perang Saudara, saatini hancur dalam ledakan itu.

Para analis mengatakan tidak akan menyebabkan kekurangan roti.

Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved