Luar Negeri

Arab Saudi Kirim Bantuan Obat-obatan dan Peralatan Medis ke Lebanon

Kerajaan Arab Saudi mulai mengirim bantuan obat-obatan dan peralatan medis ke Lebanon. Pesawat pertama dengan bantuan dari Arab Saudi tiba di Lebanon.

Editor: M Nur Pakar
AFP/FAYEZ NURELDINE
Arab Saudi mengatur berbagai jenis bantuan untuk dikirim ke Lebanon melalui King Khalid International Airport in Riyadh, Arab Saudi, Jumat (7/8/2020). 

SERAMBINEWS.COM RIYADH - Kerajaan Arab Saudi mulai mengirim bantuan obat-obatan dan peralatan medis ke Lebanon.

Pesawat pertama dengan bantuan dari Arab Saudi tiba di Lebanon pada Jumat (7/8/2020).

Pusat Bantuan dan Bantuan Kemanusiaan Raja Salman (KSrelief) mengatakan bantuan itu untuk korban ledakan di pelabuhan Beirut.

Dua pesawat berangkat dari Bandara Internasional Raja Khalid pada Jumat (7/8/2020) membawa lebih dari 120 ton peralatan medis dan lainnya.

Termasuk tenda dan makanan bagi mereka yang terkena dampak ledakan.

Tim khusus akan menindaklanjuti dan mengawasi operasi distribusi juga berada di dalam pesawat.

Bantuan itu bertujuan untuk membantu para korban mengatasi efek ledakan, kata Abdullah Al-Rabeeah, Penasihat Pengadilan Kerajaan dan Pengawas Jenderal KSrelief.

Al-Rabeeah menyatakan berdasarkan arahan Raja Salman, maka ini sebagai bantuan kemanusiaan dari para pemimpin Arab Saudi.

Dia mengatakan bantuan ini menyoroti peran penting Arab Saudi dalam memberikan bantuan kemanusiaan kepada semua orang yang membutuhkan di seluruh dunia.

Termasuk tidak memihak suku, bangsa dan juga ras.

Mimpi Remaja Putri Arab Saudi, Ikut Olimpiade Ski Es, Berawal Pinjam Sepatu Teman Tiga Tahun Lalu

Raja Salman Perintahkan Bantuan ke Lebanon: Kami Merasakan Penderitaan Anda

Arab Saudi Buka Kembali Sekolah Mulai 30 Agustus 2020, Sejumlah Orangtua Keberatan

Pemerintah Arab Saudi mengatakan, sebuah tim khusus dari Pusat Bantuan Kemanusiaan King Salman akan mengawasi distribusi.

Sedangkan Kantor HAM PBB, Jumat (7/8/2020) menyerukan penyelidikan independen terhadap ledakan di Beirut.

PBB bersikeras panggilan para korban untuk akuntabilitas harus didengar oleh pemerintah.

Juru bicara Komisaris Tinggi HAM PBB, Rupert Colville menyebutkan perlunya bantuan internasional untuk membantu Lebanon.

Dikatakan, bantuan harus diberikan secara cepat dan berkelanjutan ke negara yang sedang dilanda krisis ekonomi berat.

Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved